Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: Alhamdulillah, Suku Bunga Dasar Kredit Sekarang Sudah Single Digit...

Kompas.com - 20/04/2021, 18:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, sektor perbankan telah merespons rendahnya suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate, dengan melakukan penyesuian terhadap suku bunga dasar kredit (SBDK).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejak merebaknya pandemi Covid-19 bank sentral telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 150 basis points (bps) atau 1,5 persen, ke level terendah sepanjang sejarah 3,5 persen.

"Di sektor perbankan sejalan dengan dilakukan kebijakan transisi suku bunga, perbankan telah merespons dengan melakukan penurunan suku bunga dasar kredit," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Ini Daftar Bank yang Tawarkan Bunga Deposito Tertinggi

Lebih lanjut Perry menyebutkan, penurunan SBDK paling besar dilakukan oleh perbankan badan usaha milik negara (BUMN), yakni sebesar 266 bps ke level 8,7 persen.

"Terima kasih bank BUMN yang menurunkan suku bunga dasar kreditnya cukup besar," ujarnya.

Sejumlah bank swasta juga disebut sudah mulai melakukan penyesuaian SBDK. Perry pun mengajak kepada bank swasta dan bank pembangunan daerah (BPD) lain untuk melakukan hal serupa.

Lebih lanjut, Ia menyebutkan SBDK kredit mikro sudah mengalami penurunan signifikan, yakni sebesar 346 bps, namun masih berada di level 12,72 persen.

Kemudian, kredit pemilikan rumah (KPR) turun 194 bps menjadi 8,19 persen, SBDK konsumsi non KPR turun 193 bps menjadi 9,255 persen, SBDK korporasi 139 BPS turun 139 persen menjadi 8,26 persen, dan SBDK ritel turun 136 bps menjadi 8,84 persen.

"Alhamdulillah suku bunga dasar kredit sekarang sudah single digit, meskipun kita juga masih mengharapkan bisa turun lebih lanjut," ucap Perry.

Baca juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Earn Smart
Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Whats New
Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Whats New
Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Whats New
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Whats New
Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Whats New
IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Whats New
Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Whats New
Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Whats New
The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com