Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sri Mulyani, Perempuan Lebih Rentan Terdampak Covid-19

Kompas.com - 24/04/2021, 03:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan perempuan lebih rentan terkena dampak Covid-19. Ini karena berdasarkan studi dari McKinsey, sebanyak 70 persen dari total pekerja di sektor kesehatan adalah perempuan.

“Jadi karena ini sekarang Covid-19 itu mengancam jiwa berarti perempuan is more vulnerable atau lebih rentan menghadapi itu,” kata Sri Mulyani dilansir dari Antara, Sabtu (24/4/2021).

Tak hanya dari sisi sektor kesehatan, Sri Mulyani menyatakan pandemi yang menekan Usaha Kecil Menengah (UKM) juga memberikan dampak besar terhadap para perempuan.

Hal itu terjadi karena sebanyak 93 persen pekerja di sektor informal seperti UKM adalah kaum perempuan sehingga dampak pandemi lebih terasa untuk mereka.

Baca juga: Sri Mulyani: Dana BLBI Rp 110 Triliun Akan Ditagih ke 22 Obligor

Oleh sebab itu, Sri Mulyani menuturkan pemerintah hadir untuk membantu perempuan dalam mengatasi krisis tersebut melalui instrumen keuangan negara yaitu APBN.

Pemerintah mendukung perempuan dengan memberikan bantuan dalam program PEN khususnya pada perlindungan sosial yang memakan anggaran hingga Rp 157,41 triliun dan ditujukan untuk PKH, Kartu Sembako, bansos tunai, dan lainnya.

Menurut dia, mayoritas bantuan sosial dalam perlindungan sosial ditujukan kepada keluarga di mana yang menerima adalah para perempuan.

Tak hanya itu, anggaran juga dialokasikan untuk memacu kebangkitan UMKM melalui program PEN khususnya dukungan UMKM seperti subsidi bunga hingga Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga: Daftar 11 Orang Kaya Pemilik Bank Swasta Besar di Indonesia

“Jadi kita perlu melihat dalam lensa perempuan. Bagaimana negara melalui APBN bisa digunakan untuk mendorong, menolong dan mendukung agar mereka bisa bertahan, mereka bisa pulih dan mereka akhirnya kuat kembali,” kata Sri Mulyani.

Dana PEN

Sebelumnya, Sri Mulyani telah melaporkan realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga kuartal I 2021 yang mencapai Rp 134,07 triliun.

Realisasi tersebut setara dengan 19,2 persen dari pagu anggaran yang disiapkan, yakni Rp 699,43 triliun.

"Untuk berbagai program PEN, realisasinya Rp 134,07 triliun atau 19,2 persen dari Rp 699,43 triliun. Kalau dibandingkan bulan Februari Rp 24,36 triliun, ini kenaikan yang sangat tinggi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita.

Baca juga: Jadi Orang Terkaya RI, Apa Saja Bisnis Hartono Bersaudara?

Wanita yang akrab disapa Ani ini menuturkan, realisasi bervariasi tiap sektor, mulai dari sektor kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, dukungan UMKM dan korporasi, serta insentif usaha.

Untuk bidang kesehatan, dari pagu anggaran Rp 175,52 triliun sudah terealisasi Rp 18,59 triliun. Belanja diprioritaskan untuk diagnostic, tracing, testing, dan biaya perawatan untuk 99.000 pasien.

Saat ini, pemerintah tengah mengakselerasi insentif tenaga medis yang anggarannya sudah masuk dalam program PEN.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com