Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Pekan Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 26/04/2021, 08:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini diperkirakan bakal melanjutkan pergerakan di zona hijau.

Akhir pekan lalu IHSG berhasil ditutup menguat 0,38 persen pada 6.016,86 setelah sempat tergelincir di zona merah.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama juga memproyeksikan, IHSG hari ini akan menguat.

Berdasarkan indikator, moving average convergence divergence (MACD) telah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan indeks kekuatan relatif (RSI) bergerak ke atas di area netral.

Baca juga: Dalam Sepekan IHSG Turun 1,14 Persen, Kapitalisasi Pasar Menyusut Jadi Rp 7.121,3 triliun

"Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga kedepannya berpeluang menuju ke resistance terdekat. Berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance maksimum berada pada 5.940,99 hingga 6.054,36," ujar dia dalam rekomendasinya.

Berikut rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan hari ini:

1. Binaartha Sekuritas

ANTM - Akumulasi pada level 2.300-2.320, dengan target harga secara bertahap di level 2.370, 2.440, 2.600 dan 2.750, level support 2.280, 2.250 dan 2.200.

AUTO - Akumulasi pada level 1.160-1.180 area, dengan target harga secara bertahap di level 1.240, 1.375 dan 1.510, level support 1.140 dan 1.105.

JSMR - Akumulasi pada level 4.060-4.080, dengan target harga secara bertahap di level 4.250, 4.570, 5.325 dan 6.100, level support 3.990 dan 3.810.

Baca juga: IHSG Jalan Ditempat, BEI: Efek BPJS Ketenagakerjaan Kurangi Aktivitas di Bursa

2. Anugerah Mega Investama

BMRI - area akumulasi di level 6.025-6.150. Area cut loss bila turun di bawah level 5.900 dan target penguatan ke level 6.400-6.550.

HOKI -Apabila berpeluang menguat, area akumulasi di level 228-238. Area cut loss bila turun di bawah level 223 dan target penguatan ke level 248-256.

TINS - area jual (sell on stenght) di level 1.640-1.575. Area buy back jika break level 1.675 dan target pelemahan ke level 1.510-1.480.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com