Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Rp 84 Triliun, Utang Pemerintah pada Maret 2021 Tembus Rp 6.445,07 Triliun

Kompas.com - 27/04/2021, 14:45 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, utang pemerintah per Maret 2021 mencapai Rp 6.445,07 triliun. Bila dibandingkan dengan tingkat utang bulan Februari 2021 yang sebesar Rp 6.361 triliun, jumlah utang tersebut meningkat Rp 84,07 triliun atau 1,32 persen.

Sementara bila dibandingkan dengan posisi Maret 2020 yang sebesar Rp 5.192,56 triliun, posisi utang pemerintah membengkak Rp 1.252,51 triliun atau 24,1 persen.

Dikutip dari buku APBN KiTa, Selasa (27/4/2021), jumlah utang yang mencapai Rp 6.445,07 triliun tersebut setara dengan 41,64 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca juga: Terus Melonjak, Total Utang Pemerintah Capai Rp 6.361 Triliun

Kemenkeu mencatat, lonjakan tingkat utang terjadi lantaran pemerintah membutuhkan pembiayaan untuk ekonomi Indonesia yang berada dalam masa pemulihan dari pandemi Covid-19.

"Posisi utang pemerintah pusat mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, hal ini disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang masih berada dalam fase pemulihan akibat penurunan ekonomi yang terjadi di masa pandemi Covid-19," jelas Kemenkeu.

Bila diperinci, total utang pemerintah tersebut terdiri atas pinjaman sebesar Rp 861,91 triliun (13,37 persen) dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 5.583,16 triliun (86,63 persen).

Untuk utang pemerintah yang dalam bentuk pinjaman terdiri atas pinjaman dalam negeri sebesar Rp 12,52 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 849,38 triliun.

Baca juga: Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 1.226,8 Triliun Selama 2020, Melonjak 180 Persen

Pinjaman luar negeri yang berasal dari bilateral per Maret 2021 mencapai Rp 323,144 triliun, multilateral sebesar Rp 482,02 triliun, dan commercial bank sebesar Rp 44,23 triliun.

Sementara itu, utang pemerintah dalam bentuk SBN terdiri atas SBN domestik sebesar Rp 4.331,57 triliun dan valas sebesar Rp 1.271,59 triliun.

SBN domestik tersebut bila diperinci lebih jauh terdiri atas Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 3,510,47 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBN) sebesar Rp 801,10 triliun.

Sementara itu, SBN valas terdiri atas SUN sebesar Rp 1.024,59 triliun dan SBSN sebesar Rp 247 triliun.

Kemenkeu menjelaskan, komposisi utang pemerintah yang sebagian besar dalam bentuk SBN domestik merupakan bentuk upaya kemandirian pembiayaan.

"Hingga akhir Maret 2021, (jumlah SBN domestik) mencapai 66,9 persen dari total komposisi utang. Sementara itu, dari sisi mata uang, utang pemerintah pusat semakin didominasi utang dalam mata uang rupiah, yaitu mencapai Rp 67,09 persen dari total komposisi utang pada akhir Maret 2021," tulis Kemenkeu.

Baca juga: S&P dan R&I Pertahankan Peringkat Utang RI, Ini Komentar Pemerintah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com