Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IFAD Kagumi Teknologi AWR Kementan

Kompas.com - 27/04/2021, 15:21 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - International Fund for Food and Agriculture (IFAD) mengaku kagum dengan penggunaan teknologi tinggi pertanian yang dituangkan dalam Agriculture War Room (AWR) oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Menurut Ivan, AWR memiliki kegunaan dan potensi yang besar dalam memberikan informasi yang akurat bagi petani di Indonesia.

“Teknologi tinggi yang diterapkan AWR dapat sangat membantu para petani dalam memberikan informasi yang tepat, kapan petani harus tanam maupun panen. Saya kagum melalui AWR kita bisa mengetahui apa yang sedang terjadi dari seluruh wilayah di Indonesia," ujar Director/Kepala Perwakilan IFAD Ivan Cossio Cortez dalam siaran pers, Selasa (27/4/2021).

Baca juga: JD.com Gunakan Mata Uang Digital untuk Bayar Gaji Karyawan

Lebih lanjut Ivan mengungkapkan petani Indonesia sudah memiliki kemampuan dalam mengolah laha secara produktif, namun peran Kementan dalam mensinkronisasikan cara tradisional ke dalam pertanian modern dini;ai sangat baik, sehingga petani mendapatkan nilai tambah dan keuntungan yang lebih.

“Dukungan program yang dilakukan Kementan terhadap hasil produksi Petani tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, namun juga memiliki potensi besar untuk dipasarkan secara lebih luas, sehingga secara ekonomi dapat mendorong peningkatan pendapatan petani,“ ungkapnya.

Sementara itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menghargai upaya IFAD untuk melakukan sinergi dalam mendukung program nasional yang dilaksanakan Kementan, seperti meningkatkan produktivitas, akses pasar dan layanan keuangan pada program Integrated Participatory Development Management of Irrigation Project (IPDMIP).

Begitu pula dengan mendorong tumbuhnya agripreneur dan petani milenial pada program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) ataupun pengembangan agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan pada program UPLAND.

“Saya mengapresiasi dukungan dan fleksibilitas yang diberikan IFAD kepada manajemen program dalam melakukan penyesuaian implementasi kegiatan di lapangan, khususnya di masa pandemi Covid-19,” kata dia.

Baca juga: Jasa Marga Akan Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Tol Padaleunyi, Ini Jadwalnya

Di sisi lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi secara rinci menyebutkan Kementan telah bekerja sama dengan IFAD melaksanakan program IPDMIP, READSI, dan YESS.

Kegiatan utama dari program tersebut antara lain, digitalisasi pertanian melalui penguatan kostratani di 5.733 BPP di seluruh Indonesia, dan pembangunan petani pengusaha milenial.

“AWR dijadikan sebagai pengelola data pertanian dari kostratani. Di saat yg sama AWR juga digunakan untuk memonitor standing crop tanaman padi di seluruh Indonesia. Informasi ini hingga level kecamatan yangg bisa diverifikasi,” jelasnya.

Selain itu ada juga kerjasama lainnya yaitu membangun 2,5 juta petani milenial dengan memberikan pelatihan tematik, mendampingi petani milenial, hingga mereka berhasil berwirausaha.

Sebagai informasi, IFAD berperan dalam pembiayaan pembangunan pertanian di seluruh negara anggota, termasuk Indonesia. Selama periode tahun 1980 sampai 2020, IFAD telah memberikan dukungan pendanaan untuk pembangunan pertanian di Indonesia dengan total nilai sekitar 669,5 juta dollar AS. Anggaran ini dialokasikan melalui pendanaan 20 proyek yang tersebar di sejumlah provinsi dengan total penerima manfaat mencapai 3.904.000 KK.

Baca juga: Ada Proyek MRT, Tugu Jam Thamrin Bakal Direlokasi Sementara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com