JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta terus mengembangkan fasilitas bagi para pengguna sepeda, baik lipat maupun non-lipat. Seperti diketahui, sejak akhir Maret 2021 sepeda non-lipat sudah diizinkan masuk MRT.
Direktur Operasional dan Maintenance MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan, pihaknya saat ini sudah menyediakan ramp untuk naik-turun sepeda non-lipat serta parkir sepeda atau bike rack di beberapa stasiun MRT.
"Lalu ada beberapa masukan dari komunitas dan masyarakat terkait naik-turun yang lumayan berat atau ramp-nya licin. Serta minta tempat sepeda di kereta bisa di tambah dan disediakan tempat parkir dengan sistem yang lebih aman," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Kuartal I-2021, Laba Bersih Bank Mandiri Turun 25,2 Persen Jadi Rp 5,9 Triliun
Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan pengembangan bagi akses sepeda non-lipat. Rencananya akan dibangun fasilitas conveyor belt atau eskalator sepeda di tangga stasiun, cart khusus sepeda di fitur eskalator, dan menjadikan lift eksisting bisa dimasuki pesepeda.
"Kami akan tambah conveyor belt, jadi teman-teman pesepeda yang keluar dari stasiun bawah tanah cukup meletakan sepedanya, nanti ada conveyor belt yang akan naik ke atas. Lalu untuk turun ada ramp yang bisa digunakan," jelas Effendi.
"Kita juga kaji cart khusus sepeda, jadi ada fitur eskalator yang belum digunakan, ini akan kami gunakan, ada banyak pilihannya dan kami lagi kaji dari aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanannya," lanjut dia.
Terkait elevator eksisting dan troli, kata Effendi, akan coba dimanfaatkan untuk digunakan oleh pengguna sepeda lipat maupun non-lipat. Kendati demikian, fasilitas ini akan tetap mengutamakan pengguna difabel atau pengguna kursi roda.
Ia menambahkan, fasilitas bagi pesepeda juga akan dikembangkan di stasiun-stasiun MRT Fase 2 yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.
Baca juga: Pemerintah Perketat Aturan TKDN, Impor Ponsel Turun Drastis