Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Indef: Subsidi Ongkos Kirim dari Pemerintah Harus Tepat Sasaran

Kompas.com - 28/04/2021, 13:25 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bakal menggelontorkan banyak dana untuk subsidi ongkos kirim yang diberikan kepada UMKM yang berjualan online sebagai bentuk stimulus.

Ekonom Indef Bhima Yudistira Adhinegara menilai, subsidi ongkos kirim merupakan sitimulus yang bagus,

Namun, jangan sampai pemberiannya tidak tepat sasaran.

Baca juga: Ongkir Belanja Online Jadi Disubsidi Pemerintah?

"Kalau kita baca data, ada sebanyak 73 persen dari total jumlah UMKM yang masuk ke platform online itu barangnya produk impor. Kita bukan anti terhadap impor tapi ketika ada kebijakan pemerintah untuk mensubsidi ongkos kirim, jangan sampai tidak tepat sasaran. Jangan sampai mensubsidi produk impor ataupun mensubsidi platformnya,"ujar Bhima dalam diskusi Pemulihan Ekonomi untuk Sektor UMKM Nasional yang disiarkan secara virtual, Rabu (28/4/2021).

Menurut Bhima, sebelum ada pandemi ada beberapa platform yang memang sudah memberikan gratis ongkir.

Oleh sebab itu Bhima menegaskan agar pemerintah jangan sampai tidak tepat sasaran.

"Jangan sampai tender capital platformnya, harus tetap sasaran," kata dia,

Bhima mencontohkan, di Jogjakarta, sudah pernah menerapkan subsidi ongkos kirim yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Daerah (Pemda) dengan jasa transportasi ride-hailing seperti Gojek dan Grab.

Baca juga: Tokopedia Tebar Diskon hingga 90 Persen dan Bebas Ongkir

Ia menilai, cara ini ini cukup efektif diberikan lantaran tepat sasaran.

"Ini bagus dan sangat efektif karena tepat sasaran langsung ke UMKM. Jadi data UMKM yang mendapatkan bantuan ongkos kirim dikumpulkan dan diberikan bantuan, tepat sasaran kan, sebaiknya seperti ini," tutur Bhima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com