KOMPASIANA---Sebelum diberlakukannya larangan mudik lebaran, ternyata sudah banyak orang yang memilih pulang kampung lebih cepat.
Seperti dikutip dari laporan kompas.com, sebanyak 11.000 orang meninggalkan Jakarta dengan menggunakan kereta api pada Senin (3/5/2021) lalu.
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa Pemerintah telah menetapkan larangan untuk melakukan mudik Lebaran 2021.
Lantas, apa yang membuat mereka tetap ingin tetap mudik?
1. Dilema Mudik dan Depresi Pekerja Akibat Terpisah Jauh
"Andai waktu bisa diputar kembali, lebih baik aku tidak mengambil pilihan itu," tulis Kompasianer Adolf Isaac Deda, saat mendengar temannya curhat.
Konteks dari cerita dari temannya Kompasianer Adolf Isaac Deda adalah keputusan untuk pindah kerja karena promosi jabatan.
Akan tetapi, karena pilihannya tersebut, membuatnya mesti berpisah cukup jauh dan lama dengan keluarga kecilnya yang baru dibina itu.
"Tahun berjalan hingga di tahun ke 5 penugasannya, yang belum belum juga dirotasi oleh manajemen ke kantor cabang awal, perasaan depresi mulai menderanya," lanjut temannya itu kepada Kompasianer Adolf Isaac Deda.
Puncak dari depresi ada di 2 tahun terakhir, ketika pandemi Corona makin menjepit. Tak ada lagi mudik, bahkan dilarang. (Baca selengkapnya)
2. Jalan Panjang Pemudik Antarpulau
Kompasianer Fauji Yamin terpaksa mesti pulang kampung lebih cepat: H-10 lebaran.
"Setelah santap sahur, pukul lima pagi, kami menuju Bastiong. Pelabuhan penyeberangan melayani penumpang kepulauan yang tidak bisa diakses lewat darat ataupun kapal sedikit besar," tulisnya, ketika hendak berangkat.
Namun, pada kesempatan mudik ini ada pengalaman yang baru pertama Kompasianer Fauji Yamin temui.
Ada begitu banyak tumpukan barang dan penumpang baik di atap maupun di dalam speed boat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.