Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Minta Dunia Usaha Mulai Akses Kredit Modal Kerja ke Bank

Kompas.com - 05/05/2021, 09:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi Indonesia dinilai mulai pulih dengan kembali berproduksinya dunia usaha, utamanya yang memiliki pasar luar negeri.

Dunia usaha kembali bergairah didorong oleh kelonggaran kebijakan dari pemerintah seperti pembiayaan yang digunakan meningkatkan kapasitas produksi, meskipun belum melakukan investasi.

"Survei Bank Indonesia menunjukkan perbaikan di periode kuartal I dan kuartal II awal," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo dalam siaran pers, Rabu (5/5/2021).

Lantaran dunia usaha dinilai sudah kembali bergairah, BI berharap dunia usaha mulai mengajukan pembiayaan modal kerja kepada perbankan. Sebab, likuiditas perbankan sangat mencukupi untuk memberikan pembiayaan.

Baca juga: Mimpi Sri Mulyani: Tunjangan Tinggi, PNS Pajak Tak Lagi Korupsi

Dody bilang, spread SBDK dengan suku bunga acuan BI sudah menurun ke level 3,9 persen - 4 persen dari sebelumnya di kisaran 4,25 persen. Makin sempitnya spread ini menandakan perbankan sudah menurunkan suku bunga.

Dengan kondisi ini, Doddy menilai sudah saatnya para pelaku usaha maupun korporasi mulai melakukan pinjaman di perbankan.

“Jadi artinya ini positif. Sehingga harusnya kalau dalam SBDK yang turun ini tentunya akan memberikan insentif kepada borrowers terhadap pelaku maupun korporasi untuk memulai start berpikir untuk melakukan pinjaman pada perbankan,” ucap Dody.

Kepala Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Enrico Hariantoro pun mengakui sudah ada tanda-tanda pemulihan ekonomi.

Baca juga: Super Air Jet Belum Punya Izin Terbang, Ini 5 Tahap yang Harus Dilewati

Hal ini terlihat dari tingkat restrukturisasi kredit yang makin melandai secara bulanan maupun secara tahunan. Sebagian dari debitur yang mendapatkan fasilitas semakin membaik kondisinya.

Ia pun menegaskan bahwa OJK selalu berupaya mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui berbagai kebijakan stimulus lanjutan.

“Kami tentunya tidak ingin restrukturisasi kredit berlangsung berkepanjangan, karena ini juga tidak sehat. Kita tahu ini adalah obat sementara, stimulus sementara, dan nanti pada saatnya kondisi sudah normal semua akan kembali dengan peraturan yang dikondisikan seperti normal,” pungkas dia.

Baca juga: Ketum Relawan Sedulur Jokowi Diangkat Jadi Komisaris PGN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com