Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Inovasi GrabFood untuk Jaga Kelancaran Pengantaran Selama Ramadhan dan Lebaran

Kompas.com - 05/05/2021, 15:03 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama Bulan suci Ramadan, banyak konsumen yang menggunakan jasa GrabFood untuk pesan antar makanan saat sahur dan berbuka.

GrabFood mencatat pesanan para konsumen terkonsentrasi di waktu-waktu menjelang berbuka puasa di antara pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Berbeda dengan saat sebelum Ramadhan, yakni pada jam sibuk yang terbagi secara merata di waktu makan siang dan makan malam. Oleh karena itu, hal ini tentu dapat membebani mitra pengantaran, merchant dan juga platform GrabFood.

Baca juga: Ingin Menjadi Mitra Merchant GrabFood? Berikut Caranya

Head of Marketing GrabFood, Grab Indonesia Hadi Surya Koe mengatakan, untuk meminimalisir ketidaknyamanan pelanggan GrabFood mencoba berinovasi.

“Dengan fitur aplikasi yang disempurnakan, kami berharap dapat memberikan layanan yang dapat diandalkan oleh konsumen kapan saja sepanjang hari, sekaligus membantu merchant memperoleh penjualan yang maksimal dan memberikan pengalaman konsumen yang bermutu,” ungkap Hadi dalam virtual konverensi, Rabu (5/5/2021)

Adapun beberapa pembaruan yang dilakukan untuk memaksimalkan kinerja GrabFood saat bulan Ramadhan antara lain untuk meningkatkan kemudahan konsumen melakukan pesan antar makanan seperti, pesanan terjadwal yang memungkinkan konsumen melakukan set waktu untuk pengantaran pesanan.

Ada juga pembaruan untuk fitur ambil sendiri yang memungkinkan konsumen mengambil pesanannya sendiri ke restoran.

GrabFood juga memberi kemudahan untuk transparansi waktu. Fitur ini akan memudahkan pelanggan memprediksi waktu tiba pesanan.

Sementara untuk restoran, GrabFood menghadirkan fitur mode sibuk sebagai solusi Ketika restoran mengalami kenaikan jumlah pesanan, sehingga estimasi pengiriman akan sedikit memakan waktu lebih lama. Ada juga manajemen inventaris, yang memudahakan merchant mengatur ketersediaan produk.

Baca juga: Grab Masuk Emtek, Ini Rencana Pengembangan Bisnisnya

Hadi menjelaskan, menyambut libur Lebaran, GrabFood juga melakukan survey untuk lebih memahami dan merencanakan ketersediaan mitra pengemudi selama libur Lebaran. Survei juga membantu tim merencanakan insentif khusus untuk meminimalisir kekurangan pasokan berdasarkan pola historis.

“Ketika volume pesanan melebihi jumlah mitra pengantaran yang tersedia di sekitar area pengambilan makanan, sistem Grab akan memperluas radius pencarian. Fitur pengelompokan pesanan juga akan diterapkan untuk memaksimalkan efisiensi pengantaran,” tambah Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com