Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Bisnis, Chandra Asri Terbitkan Obligasi Senilai Rp 1 Triliun

Kompas.com - 06/05/2021, 20:01 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah menyelesaikan program penawaran umum berkelanjutan obligasi rupiah yang pertama pada tahun 2021 sebesar Rp 1 triliun.

Ini merupakan penerbitan obligasi pertama Chandra Asri setelah perseroan mengklaim mampu mengendalikan bisnisnya selama pandemi Covid-19 dengan lancar sehingga berdampak terhadap kinerja keuangan yang solid.

"Dengan lebih dari Rp 6,1 triliun yang telah diterbitkan sejak awal dan banyak investor yang senang hingga saat ini, program obligasi kami menawarkan pilihan yang kredibel bagi investor yang ingin meningkatkan imbal hasil mereka, diimbangi dengan fokus holistik dalam mempertahankan standar environmental, social and governance (ESG) yang tinggi," kata Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Total Sudah Tutup Seluruh SPBU Sejak Akhir 2020

Lebih lanjut kata dia, penerbitan obligasi ini diarahkan pada tenor jangka panjang. Tujuannya agar lebih sesuai dengan rencana pertumbuhan jangka panjang perseroan. Adapun kupon series yang ditawarkan yaitu sebesar 7,8 persen untuk seri A tenor 3 tahun sebesar Rp 50 miliar.

Kemudian, seri B sebesar 8,5 persen dengan tenor 5 tahun senilai Rp 587,95 miliar, dan 9,0 persen untuk seri C tenor 7 tahun senilai Rp 362,05 miliar.

Sebagai bagian dari Program Penawaran Umum Berkelanjutan III Obligasi, Chandra Asri menargetkan pendanaan Rp 5 triliun selama tahun 2020 hingga 2022.

Penerbitan obligasi tersebut rencananya akan digunakan untuk mendanai modal kerja TPIA seiring persiapan perseroan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik.

"Kami berterima kasih kepada investor obligasi kami yang sangat mendukung rencana pertumbuhan kami, yang telah memungkinkan Program Obligasi Rupiah kami untuk terus tumbuh semakin kuat," kata dia.

Baca juga: KPPU: Harga Daging Ayam dan Sapi Naik karena Masalah Ketersediaan Pasokan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com