Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 4 Risiko Investasi Dogecoin yang Perlu Kamu Tahu

Kompas.com - 08/05/2021, 14:06 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CoinDesk

JAKARTA, KOMPAS.com - Mata uang kripto dogecoin belakangan menarik minat par ainvestor ritel. Pasalnya, dogecoin kerap mendapat sorotan dan dukungan dari orang-orang ternama seperti Elon Musk dan Mark Cuban.

Harga dogecoin pada perdagangan hari ini, Sabtu (8/5/2021) pun telah melesat 25,8 persen ke kisaran 0,724 dollar AS per keping atau sekitar Rp 10.498 (kurs Rp 14.500).

dalam setahun terakhir, harga dogecoin telah meroket hingga 27.055 persen. Tentu saja, bila melihat data-data tersebut, dogecoin bisa menjadi salah satu pilihan investasi yang menjanjikan.

Namun, benarkah demikian?

Baca juga: Harga Dogecoin Kembali Cetak Rekor, Hari Ini Tembus Rp 10.498

Untuk diketahui, dogecoin adalah mata uang kripto yang terinspirasi dari meme atau lelucon yang kala itu marak di internet. Logo dogecoin pun berupa gambar anjing Shiba Inu dengan tulisan berupa lelucon yang berada di sekeliling koin.

Mulanya, dogecoin diperkenalkan sebagai mata uang lelucon pada 6 desember 2013 lalu. Hingga akhirnya popularitasnya melesat lantaran mampu menarik perhatian dari komunitas online.

Dogecoin diciptakan oleh Billy Markus yang berasal dari Portland, Oregon, Amerika Serikat, dan Jackson Palmer dari Sydney, Australia.

Keduanya ingin menciptakan mata uang kripto yang lucu dan mampu menjangkau investor melebihi apa yang terjadi pada investor bitcoin. Mulanya, dogecoin digunakan sebagai sistem memberi tip di Reddit atau Twitter, ketika setiap pengguna memberi tip satu sama lain lantaran membagikan konten yang menarik.

Terlepas dari popularitasnya yang terus melesat, penting untuk mengetahui berbagai risiko investasi dogecoin

Dilansir dari Coindesk, berikut empat risiko investasi di dogecoin yang perlu diketahui oleh calon investor:

1. Pasokan tidak terbatas

Berbeda dengan bitcoin yang pasokannya terbatas di 21 juta keping, dogecoin memiliki pasokan atau stok token yang tidak terbatas. Dengan demikian, maka koin baru akan terus mengalir ke pasar.

Baca juga: Gubernur Bank Sentral Inggris Beri Peringatan untuk Investor Bitcoin dkk

Sebab, pada tahun 2014 lalu, pendiri dogecoin Jackson Palmer memutuskan untuk menghilangkan pembatasan pasokan mata uang kripto tersebut yang mulanya hanya berjumlah 100 miliar koin.

Ketidakterbatasan pasokan dogecoin menjadi masalah lantaran pasokan dan permitnaan adalah faktor fundamental yang menjadi penentu dari persaingan pasar yang sehat atas nilai barang, jasa, atau aset.

Logika sederhananya, barang atau aset yang langka dan memiliki permintaan tinggi akan cenderung memiliki harga yang mahal. Sementara, bila permintaan atas aset tersebut rendah dengan jumlah aset yang banyak, maka harganya akan cenderung rendah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber CoinDesk
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com