Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kali Mendag Luruskan Ucapan Jokowi, Benci Produk Asing hingga Bipang

Kompas.com - 10/05/2021, 08:36 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, buka suara guna meluruskan pernyataan yang dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat itu, Jokowi mengajak masyarakat belanja makanan khas daerah secara daring lantaran ada larangan mudik selama periode lebaran Idul Fitri 2021.

Namun ajakan membeli produk kuliner lokal tersebut berujung polemik. Kontroversi bipang mencuat karena ajakan Presiden Jokowi tersebut dinilai banyak kalangan, diucapkan bersamaan dengan perayaan Idul Fitri.

"Sebentar lagi Lebaran. Namun karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama. Nah, Bapak, Ibu, Saudara-saudara, yang rindu kuliner daerah atau mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online," kata Jokowi dalam video yang beredar di linimasa.

Baca juga: Beda Mendag dan Fadjroel Luruskan Bipang Ambawang


"Yang rindu makan gudeg Yogya, bandeng Semarang, siomay Bandung, pempek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," lanjut Jokowi.

Bipang Ambawang sendiri dapat merujuk pada singkatan babi panggang, kuliner khas Kalimantan Barat. Muhammad Luthfi bahkan langsung menyatakan permintaan maaf kepada publik atas keluarnya pernyataan atasannya tersebut.

Muhammad Luthfi mengatakan, maksud dari Presiden Jokowi adalah untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal. Terlepas dari konteks kuliner bipang ambawang yang diperdebatkan.

"Berkaitan dengan pernyataan mengenai Bipang Ambawang, kita harus melihat dalam konteks secara keseluruhan. Pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal," ujar Muhammad Lutfi.

Baca juga: Video Jokowi Promosikan Bipang Ambawang Viral, Mendag Minta Maaf

Menurut dia, pernyataan Jokowi itu ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku agama dan budaya kuliner Nusantara dari berbagai daerah.

"Jadi sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner Nusantara yang memang sangat beragam, tentu kuliner tersebut dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat yang beragam pula," ungkap Muhammad Lutfi.

Polemik benci produk asing

Tak sekali saja Muhammad Lutfi yang mencoba meluruskan ucapan Presiden Jokowi. Pada awal Maret lalu, muncuat polemik soal ucapan benci produk asing.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com