Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja MAPI Kuartal I 2021 Kinclong, Ini Pendongkraknya

Kompas.com - 11/05/2021, 10:12 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada kuartal I 2021, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 4,3 triliun. Sementara margin laba kotor emiten berkode MAPI ini mencapai sebesar 41,7 persen, laba usaha Rp 187,6 miliar, Ebitda Rp 727 miliar, dan laba bersih Rp 18,5 miliar.

MAPI mengklaim bahwa laba sebelum pajak yang diperoleh pada 3 bulan pertama 2021 ini merupakan yang terbaik selama 2 tahun. Hal ini terjadi di tengah bangkitnya minat belanja masyarakat di seluruh kategori produk mulai dari segmen fashion, sports, lifestyle, kids, digital hingga food & beverage (F&B).

VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAPI Ratih D. Gianda menyebutkan, penjualan produk baru di gerai offline-nya terus menguat seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung mal secara bertahap.

Baca juga: Berkat THR serta Pelonggaran Operasional Mal, RALS dan MAPI Bakal Diuntungkan Jelang Lebaran

Sementara itu, penjualan digital memberikan kontribusi 10,9 persen terhadap total penjualan. Jumlah ini meningkat hampir 300 persen dibandingkan tahun lalu.

"Kami sangat senang dengan peningkatan fundamental yang terjadi secara menyeluruh di semua level perusahaan. Bisnis masih mengalami fluktuasi sebagai dampak dari pandemi. Namun tim kami telah melakukan upaya terbaik dalam melakukan efisiensi beban operasional, pembatasan order, mengurangi capital outflow, dan menata ulang bisnis kami dengan menerapkan model Unified Retail yang mengintegrasikan penjualan online dan offline," tuturnya dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (10/5/2021).

Lebih lanjut kata dia, penjualan kuartal pertama tahun 2021 hampir menyamai pencapaian pada periode yang sama di tahun 2019 sebesar Rp 4,7 triliun, didukung oleh meningkatnya keyakinan publik setelah vaksin Covid-19 mulai didistribusikan.

Namun tak dipungkiri, selama masa pandemi, kinerja perusahaan mengalami sedikit penurunan terutama disebabkan oleh tantangan pada rantai pasokan dan langkah-langkah pengendalian jarak sosial yang diberlakukan.

Selain itu, pembatasan jam operasional mal yang berlangsung di bulan Januari dan Februari mengurangi jumlah pengunjung di gerai specialty. Sementara pembatasan kapasitas 25 persen yang diberlakukan pada pengunjung restoran mengurangi optimalisasi penjualan F&B.

Baca juga: Lonjakan Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Diramal Bakal Terjadi Saat Libur Lebaran

Kendala pada ketersediaan produk baru berdampak negatif pada margin laba kotor segmen usaha specialty perusahaan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya peluang penjualan serta kesempatan optimalisasi margin, karena perusahaan tidak dapat memaksimalkan perpaduan ideal antara produk baru dan lama.

Namun, pihaknya percaya bahwa kondisi sulit ini hanya berlangsung untuk jangka pendek, dan akan teratasi pada kuartal II tahun ini atau bertepatan pada penjualan periode Lebaran. Selama kuartal pertama, kata Ratih, platform loyalty program MAP Club juga berhasil meningkatkan jumlah anggotanya hampir 25 persen.

"Upaya kami semua untuk menghadapi berbagai tantangan ini sungguh luar biasa, sehingga kini perusahaan menjadi lebih efisien, siap bertumbuh dan berpotensi untuk menghasilkan ekspansi jangka panjang yang lebih menguntungkan dengan memanfaatkan integrasi gerai online, offline dan program CRM yang harmonis," katanya.

Baca juga: Sudah 1.300 Toko Ritel Tutup Akibat Terdampak Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com