Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayar Denda ke Pemerintah China, Alibaba Rugi Rp 12,01 Triliun

Kompas.com - 16/05/2021, 16:23 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber Forbes

JAKARTA, KOMPAS.com - Raksasa e-commerce asal China, Alibaba, mencatat kerugian sebesar 5,5 miliar dollar AS atau Rp 12,1 triliun (kurs Rp 2.200) pada kuartal IV untuk tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret 2021. 

Alibaba rugi lantaran perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma tersebut dihukum untuk membayarkan denda kepada pemerintah China sebesar 18,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 40,04 trilliun.  Denda tersebut dijatuhkan lantaran Alibaba terbukti melakukan praktik monopoli setelah dilakukan pemeriksaan oleh otoritas setempat.

Dilansir dari Forbes, Minggu (16/5/2021) dari sisi operasional, perusahaan tersebut tercatat defisit sebesar 7,7 miliar yuan. Pihak Alibaba mengatakan, bila tak membayarkan denda, maka pendapatan operasional bakal tumbuh 48 persen menjadi 10,6 miliar yuan.

Baca juga: Jack Ma Muncul Kembali di Depan Publik, Lakukan Kunjungan ke Markas Alibaba

Secara keseluruhan, Alibaba mencatat pendapatan operasional sebesar 89,68 miliar yuan. Jumlah tersebut merosot 2 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Adapun pendapatan bersih Alibaba tercatat sebesar 150,3 miliar yuan.

"Selama tahun fiskal ini, kami telah menghadapi beragam tantangan, termasuk pandemi Covid-19, iklim kompetisi yang menantang, serta proses investigasi anti monopoli dan keputusan hukuman yang diberikan oleh regulator China," ujar CEO Alibaba Danie Zhang.

"Kami percaya cara terbaik untuk menghadapi ini dengan melihat ke depan dan berinvestasi untuk jangka panjang," jelas dia.

Baca juga: Alibaba Didenda Pemerintah China, Kekayaan Jack Ma Malah Melonjak Rp 33,35 Triliun

Untuk pendapatan, Alibaba tercatat mencetak 187,4 miliar yuan untuk kuartal-IV tahun fiskal ini. Jumlah tersebut meningkat 64 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara, pendapatan sepanjang tahun tercatat melonjak 41 persen mencapai 717,3 miliar yuan.

Adapun untuk bisnis komputasi awal Alibaba, Alibaba Cloud, berkontribusi terhadap lonjakan pendapatan tersebut. Alibaba Cloud mencetak pendapatan sebesar 60,12 miliar yuan atau melonjak 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun untuk tahun fiskal 2022, Alibaba memproyeksi bakal mencetak pendapatan msebesar 930 miliar yuan.

Baca juga: Anak Buah Jack Ma Mundur dari CEO Ant Group

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com