Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika 1,5 Juta Orang Meninggalkan Jakarta meski Mudik Dilarang

Kompas.com - 17/05/2021, 11:24 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Jutaan orang tetap bepergian di masa larangan mudik Lebaran 2021 yang berlaku sejak 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021 hari ini.

Ini artinya masyarakat tetap antusias melakukan mudik ke kampung halaman pada Lebaran 2021 meski sudah ada aturan larangan mudik.

Buktinya, berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pemudik asal Jakarta saja tercatat sekitar 1,5 juta orang yang bepergian menuju berbagai daerah.

Baca juga: Menhub Akui Pemudik Jalur Darat Bikin Petugas Kewalahan

Jumlah pemudik yang meninggalkan Jakarta itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

“Informasi dari Kemenhub sudah lebih 1,5 juta orang yang melakukan perjalanan keluar Jakarta, karena itu perlu diantisipasi kembalinya pasca libur Lebaran,” tutur Airlangga dikutip dari laman Setkab pada Senin (17/5/2021).

Terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut terdapat sekitar 400.000 orang melakukan perjalanan dari Jawa menuju Sumatera sebelum Lebaran 2021.
Hal tersebut diungkapkan Budi Karya usai menggelar Rapat Koordinasi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Minggu (16/5/2021) kemarin.

Baca juga: 400.000 Orang ke Sumatera Sebelum Lebaran, Ini Syarat Balik ke Jawa

“Kita memang melihat bahwa ada kurang lebih sebanyak 400.000 orang yang sudah bergerak dari Jawa ke Sumatera,” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman Setkab pada Senin (17/5/2021).

Dengan kenyataan itu, dalam waktu dekat ini diprediksi akan tejadi pergerakan arus balik dari Sumatera menuju Jawa. Pergerakan ini menjadi perhatian pemerintah untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19.

“Tentunya di hari-hari ini dan beberapa hari ke depan akan ada suatu pergerakan balik dari Sumatra ke Jawa, untuk itu kami melakukan suatu koordinasi yang intens untuk melakukan pengendalian,” kata Budi Karya.

Untuk mengantisipasi arus perjalanan pasca Lebaran, penumpang yang akan berangkat melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni wajib melakukan tes cepat atau rapid test antigen sebelum keberangkatan.

Penumpang juga diminta agar melakukan tes kesehatan secara mandiri di daerah asal untuk menghindari penumpukan di pelabuhan.

Baca juga: Ini Cara Pemerintah Cegah Lonjakan Covid-19 Selama Arus Balik Mudik

“Ada satu catatan bahwa untuk menghindari adanya penumpukan di Bakauheni, maka kami meminta kepada para penumpang agar melakukan tes rapid antigen secara mandiri di daerah asal keberangkatan. Penumpang wajib membawa hasil negatif tes rapid antigen tersebut sebelum keberangkatan,” serunya.

Pada kesempatan berbeda, Budi Karya sempat menyampaikan bahwa minat masyarakat yang nekat mudik masih tinggi meski sudah ada aturan dilarang mudik Lebaran 2021 dengan berbagai upaya penindakan di lapangan.

Hal ini diakui Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, usai meninjau Bandara Soekarno-Hatta dan Pos Penyekatan di Gerbang Tol Cikarang Barat, KM 12 Tol Jakarta – Cikampek, Rabu (12/5/2021) lalu.

Bahkan, tingginya animo pemudik membuat petugas di lapangan kewalahan dalam menjalankan tugasnya, terutama untuk menghalau pemudik di jalur darat.

“Pengendalian transportasi di sektor darat tantangannya lebih besar dibandingkan sektor lainnya, karena potensi masyarakat yang ingin mudik di sektor darat ini tinggi sekali,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Kamis (13/5/2021) lalu.

Baca juga: KA Jarak Jauh Angkut 48.810 Penumpang Non-mudik Selama 9 Hari Larangan Mudik

Dalam beberapa hari terakhir memang masih banyak orang bepergian ke luar kota melalui jalur darat, terutama menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor.

“Oleh karenanya effort yang dilakukan rekan-rekan petugas di lapangan baik dari TNI, Polri, Dishub, KKP, Satgas, dan unsur terkait lainnya adalah suatu hal yang luar biasa. Kesabaran para petugas dalam menangani masyarakat pengguna transportasi darat pun sudah dilakukan dengan baik,” kata Budi Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com