Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Presiden Grup GoTo, Ini Profil Patrick Cao

Kompas.com - 18/05/2021, 18:52 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Perusahaan layanan transportasi on demand Gojek dan e-commerce Tokopedia resmi merger atau melakukan penggabungan.

Entitas atau perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia pun memiliki nama baru, yakni Grup GoTo.

Data manajemen menunjukkan, entitas gabungan ini memiliki total transaksi atau gross transaction value (GTV) sebesar 22 miliar dollar AS atau sekitar Rp 319 triliun pada 2020.

Selain itu, sepanjang tahun 2020 lalu, Grup GoTo juga tercatat memiliki 1,8 miliar transaksi, lebih dari 2 juta mitra driver tercatat, lebih dari 11 juta mitra usaha, serta lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan.

Baca juga: Jadi CEO Grup GoTo, Ini Profil Andre Soelistyo

Perusahaan hasil merger, yakni Grup Goto, kini dipimpin oleh Andre Soelistyo sebagai CEO dan Patrick Cao sebagai Presiden Grup.

Entitas hasil merger kini dipimpin oleh Andre Soelistyo sebagai CEO Grup Goto, dengan Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden Grup GoTo.

Andre Soelistyo sebelumnya merupakan Co-CEO dari Gojek sementara Patrick Cao sebelumya menjabat sebagai Presiden Tokopedia.

Selain keduanya, ada pula Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya akan tetap menjadi CEO Tokopedia.

Profil Patrick Cao

Sebelum menjabat posisi sebagai Presiden Grup GoTo, Patrick Cao telah menjabat sebagai Presiden Tokopedia sejak tahun 2016. Ia bertanggung jawab atas keuangan perusahaan di CFO Office, lini bisnis teknologi finansial tokopedia, serta kemitraan global.

Patrick Cao adalah seorang lulusan Master of Business Administration (MBA) di Tsinghuha University dan mendapatkan gelar sarjana atau Bachelor of Science in Business Administration di Carnegie Mellon University.

Baca juga: Bentuk Grup GoTo, Ini Kata Bos Gojek dan Tokopedia

Sebelum bergabung di Tokopedia, Patrick menjabat sebagai Principal di Formation 8, sebuah perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 2011 lalu. Di perusahaan modal ventura tersebut, ia bertanggung jawab atas investasi di perusahaan teknologi yang berada di Asia.

Sebelunya, ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Eksekutif di UBS Investment Bank. Ia bertanggung jawab atas kegiatan merger and acquisition serta penasihat pasar modal di sektor konsumen dan industri.

Terkait merger Gojek dan Tokopedia Patrick Cao mengungkapkan, kombinasi model bisnis kedua perusahaan akan dapat memperluas jenis layanan kepada masyarakat. Targetnya Grup GoTo berkontribusi lebih dari 2 persen pada total PDB Indonesia.

"Serta akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi," ucap dia.

Baca juga: Merger dengan Gojek, Tokopedia Tetap Gandeng OVO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com