Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KABAR KADIN

Tangguh Hadapi Dampak Pandemi, Waketum Kadin: Tren Ekspor Indonesia Positif

Kompas.com - 24/05/2021, 13:00 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu negara tangguh dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.

Kat Arsjad, hal itu dibuktikan dengan data nilai ekspor yang terus mencatatkan tren positif.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia pada April 2021 mencapai 18,48 miliar dollar AS. Angka ini naik 0,69 persen dibandingkan ekspor pada Maret 2021,” ujar Arsjad dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Sementara itu, jika dibandingkan April 2020, nilai ekspor naik cukup signifikan sebesar 51,94 persen.

Baca juga: Peringati Hari Perawat Sedunia, Waketum Kadin: Jasamu Sungguh Besar

Arsjad juga menyebut contoh dari ekspor nonmigas pada April 2021 mencapai 17,52 miliar dollar AS atau naik 0,44 persen dibandingkan Maret 2021.

Adapun peningkatan terbesar ekspor nonmigas April 2021 terhadap Maret 2021 terjadi pada komoditas besi dan baja, yakni sebesar 46,2 juta dollar AS atau 17,50 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari sampai April 2021 mencapai 67,38 miliar atau naik 24,96 persen dibandingkan periode sama pada 2020. Demikian juga dengan ekspor nonmigas yang berhasil mencapai 63,78 miliar AS atau naik 24,84 persen.

Sementara itu, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari sampai April 2021 tercatat naik 25,96 persen dibandingkan periode sama pada 2020.

Baca juga: Vaksin Gotong Royong Dimulai, Waketum Kadin: Optimistis Ekonomi Indonesia Bangkit

“Peningkatan ekspor juga terjadi di sektor hasil pertanian (yang) naik 15,75 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 19,66 persen,” kata Arsjad.

Arsjad menambahkan, berdasarkan negara tujuan, nilai ekspor nonmigas terbesar pada April 2021 adalah ke Tiongkok, yaitu 3,93 miliar dollar AS.

Kemudian, disusul oleh Amerika Serikat sebesar 2,03 miliar dollar AS dan Jepang 1,32 miliar dollar AS. Kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 41,56 persen.

Adapun ekspor ke negara-negara Asean dan 27 negara Uni Eropa masing-masing sebesar 3,59 miliar dollar AS dan 1,39 miliar dollar AS.

Baca juga: Siap-siap! Kadin Laksanakan Vaksinasi Gotong Royong Setelah Idul Fitri

Potensi SDA Indonesia

Adapun tren positif dari aktivitas ekspor dinilai Arsjad  karena Indonesia memang memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah. Hal ini yang membuat Tanah Air memiliki daya tawar di kancah global.

Sebagai negara kepulauan, kata Arsjad, Indonesia mempunyai potensi besar yang dapat dioptimalisasi, mulai dari sektor pertanian hingga kelautan. Dengan memiliki lumbung pangan sendiri, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Indonesia punya semuanya (SDA), termasuk sektor pertanian dan kelautan. Dari sisi populasi, Indonesia punya pasar yang begitu besar. Selain itu, Indonesia juga siap menyambut bonus demografi. Formula ini tak dimiliki negara lain,” kata Arsjad.

Lagi pula, Arsjad menilai bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan mineral. Seiring dengan perkembangan teknologi, lanjut Arsjad, hampir seluruh peranti berbasis teknologi membutuhkan baterai yang mineralnya dihasilkan oleh Indonesia.

Baca juga: Dampingi Presiden Tinjau Vaksinasi Gotong Royong, Arsjad Rasjid: Kesehatan Tulang Punggung Perekonomian Nasional

"Peranti sebuah teknologi membutuhkan baterai. Semua negara bisa menciptakan teknologi, tapi apa yang bisa dilakukan tanpa mineral? Indonesia punya mineral. Ini kekayaan yang tidak dimiliki negara lain,” ujar Arsjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com