Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga April, Realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional Naik Jadi Rp 183,98 Triliun

Kompas.com - 25/05/2021, 10:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, realisasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai Rp 183,98 triliun hingga 21 Mei 2021. Angka itu setara 26,3 persen dari pagu Rp 699,43 triliun.

Realisasi juga naik Rp 60,72 triliun dari kuartal I 2021 sebesar Rp 123,26 triliun.

"Jadi ini semuanya anggaran yang langsung dinikmati oleh masyarakat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa, (25/5/2021).

Baca juga: Realisasi Anggaran PEN 2021 Capai Rp 172,35 Triliun, Berikut Rinciannya

Secara keseluruhan, realisasi di semua sektor mengalami kenaikan. Bendahara negara itu merinci, realisasi di sektor kesehatan kini mencapai Rp 31,64 triliun atau 18 persen dari pagu Rp 172,84 triliun.

Anggaran ini digunakan untuk diagnostik testing dan tracing, pengadaan 32,86 juta dosis vaksin, bantuan iuran JKN untuk 19,15 juta orang, insentif pajak kesehatan, 3T, 3M, dan biaya perawatan.

Untuk sektor perlindungan sosial, realisasinya mencapai Rp 57,40 triliun atau 39 persen dari pagu Rp 148,27 triliun.

Anggaran dalam sektor ini disalurkan untuk berbagai program bansos, yakni bantuan PKH untuk 5,9 juta orang, Kartu Sembako untuk 15,93 juta KPM, BST untuk 10 juta KPM, BLT Desa untuk 4,13 juta KPM, Kartu Prakerja untuk 2,77 juta orang, dan bantuan kuota internet untuk 27,67 juta pelajar dan tenaga didik.

"Ini tujuannya langsung membantu masyarakat kecil, kita akan mendukung apapun yang menolong masyarakat yang terdampak pandemi," ungkap Sri Mulyani.

Baca juga: Ada Isu Transparansi Program PEN, Sri Mulyani: Kami Sangat Transparan

Sementara itu, realisasi program prioritas baru Rp 23,21 triliun atau 18 persen dari total pagu Rp 127,85 triliun, dukungan UMKM dan korporasi mencapai Rp 42,23 triliun atau 22 persen dari total pagu Rp 193,74 triliun, dan insentif usaha Rp 29,51 triliun atau 52 persen dari pagu Rp 56,73 triliun.

"Pada tahun 2021 kita akan tetap menjaga mereka karena Covid-19 masih ada sehingga masih harus dilindungi," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com