Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusdi Kirana Suntik Hampir Rp 1 Triliun ke Super Air Jet dan FAN?

Kompas.com - 26/05/2021, 13:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Debtwire

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Super Air Jet dan perusahaan penerbangan carter Flyindo Aviasi Nusantara (FAN) dikabarkan mendapat suntikan dana dari pemilik Lion Air Group senilai 67,8 juta dollar AS atau Rp 968 miliar.

Transfer dana hampir Rp 1 triliun itu dilakukan melalui rekening Lion Mentari di Bank Negara Indonesia (BNI) yang terjadi pada 2 Februari 2021 dan dilakukan dalam dua transaksi yakni Rp 518 miliar dibayarkan ke Super Air Jet dan Rp 450 miliar ke FAN. Hal itu diketahui dari salinan rekening koran Lion Mentari yang diterima Debtwire.

Berdasarkan laporan Debtwire yang dikutip Kompas.com, Rabu (26/5/2021), kedua maskapai penerbangan baru tersebut dikendalikan oleh keluarga yang sama dari Rusdi Kirana selaku pemilik Lion Air Group.

Baca juga: Seputar Super Air Jet, Airline Baru Berbiaya Murah yang Sasar Milenial

Namun, tak diketahui alasan pasti Lion Group mentransfer dana tersebut ke Super Air Jet dan FAN. Dua sumber Debtwire menyatakan, transaksi itu terjadi ketika pembicaraan restrukturisasi utang Lion Mentari terus goyah.

"Dengan demikian, adanya transfer tersebut menyoroti kemungkinan bahwa keluarga Kirana mungkin berniat untuk menjauh dari Lion Air yang kondisinya sedang tertekan, untuk berkonsentrasi pada maskapai penerbangan berbiaya rendah dan FAN yang lebih baru," sebut sumber Debtwire.

Menurut dua sumber industri penerbangan yang mengetahui situasi tersebut, tiga perusahaan leasing pesawat yakni Avolon Holdings, CDB Aviation, ICBC Leasing telah menyewakan atau sedang dalam diskusi untuk menyewakan sebagian dari 30 pesawat baru ke Super Air Jet.

Avolon adalah lessor utama Lion Air Group dan tampaknya memiliki strategi untuk mendukung Super Air Jet dengan harapan akan keluar dari krisis yang disebabkan oleh Covid-19 ini.

Avolon kemungkinan bertaruh bahwa Super Air Jet akan memimpin pasar meninggalkan Lion Air yang tengah terkepung secara finansial dan tidak dapat bersaing di pasar maskapai penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) domestik.

Namun demikian Volon, CDB Aviation, dan ICBC Leasing tidak menanggapi permintaan komentar terkait hal tersebut.

Super Air Jet diketahui berencana untuk segera beroperasi sebagai maskapai berbiaya rendah dan sedang dalam proses mendapatkan Sertifikat Operasi Angkutan Udara atau Air Operation Certificate (AOC). Begitu pula dengan FAN yang diyakini telah mengajukan AOC.

Super Air Jet dimiliki oleh Farian dan Davin Kirana, masing-masing adalah putra dari kedua bersaudara Kusnan dan Rusdi Kirana, yang sama-sama mendirikan Lion Air Group pada tahun 1999.

Baca juga: Tanpa Modal Asing, Siapa Sosok di Balik Maskapai Baru Super Air Jet?

Halaman:
Sumber Debtwire
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com