Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serikat Karyawan: Banyak Opsi untuk Menyehatkan Keuangan Garuda Indonesia

Kompas.com - 28/05/2021, 16:48 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) meyakini banyak opsi yang bisa diambil untuk menyehatkan keuangan Garuda Indonesia, selain menawarkan program pensiun dini bagi para karyawan.

“Kami enggak tahu mengapa opsi itu (pensiun dini) diambil duluan, karena kami optimis ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan menyehatkan (keuangan) Garuda Indonesia lebih permanen, yakni opsi merah putih nasional NKRI,” ujar Ketua Harian Tomy Tampatty dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/5/2021).

Tommy menyebut ada lini bisnis yang perlu dimaksimalkan agar keuangan Garuda Indonesia bisa lebih baik. Misalnya memaksimalkan kerja sama dengan para lessor.

Baca juga: Alissa Wahid Ditunjuk Jadi Komisaris Independen Unilever

“Permasalahan utama kita dengan lessor. Negosiasi dengan lessor ini harus dilakukan dengan masksimal karena ini berkaitan dengan alat produksi. Jika ini bisa dimaksimalkan, pensiun dini akan menjadi opsi terakhir,” kata dia.

Di sisi lain, Tommy menilai saat ini sudah ada langkah pembenahan, namun ia menilai kurang maksimal, baik dengan lessor, vendor, maupun dengan lini bisnis lain seperti kargo ataupun carter.

Menurut dia, bila bisnis bisa dimaksimalkan, maka Garuda Indonesia akan memperoleh pendapatan yang lebih baik. Hal itu dinilai sebagai upaya penyelamatan perusahaan yang lebih permanen.

“Kami berharap pemerintah mengkaji lagi opsi yang diberikan, dan sebenarnya ada opsi yang kita berikan dapat menyehatkan Garuda Indonesia lebih permanen. Kalau tidak, dikucurkan Rp 500 trilun saja pun bisa habis, karena itu tadi kompetisi tidak jelas,” ucap Tommy.

Baca juga: Garuda Tawarkan Pensiun Dini, Ini Respon Serikat Karyawan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com