JAKARTA, KOMPAS.com - Di dunia kerja, kamu dituntut mampu bekerja sama dengan rekan kerja dalam satu tim. Apapun tipe kepribadianmu.
Mau kamu tipe orang yang ekstrovert atau introvert, tak peduli. Dalam bekerja harus profesional demi mencapai target perusahaan.
Mungkin buat orang-orang ekstrovert yang dikenal mudah bergaul, tidak ada kesulitan untuk bekerja sama dengan tim. Lalu bagaimana dengan kamu yang introvert?
Meski lebih pendiam dan penyendiri, kamu tetap bisa kok bekerja sama dengan tim. Melakukan pekerjaan terbaik untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Berikut tipsnya seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Kenalan dengan rekan kerja dalam satu tim
Logikanya, bagaimana mau kerja sama dengan tim kalau kamu sendiri tidak kenal dengan anggota tim? Maka dari itu, mulailah mengenal mereka satu per satu. Mulai dari nama, jabatan, dan pekerjaan yang mereka handle di kantor.
Baca juga: Kemenhub Siapkan Vaksinasi Covid-19 untuk 15.000 Pelaut Tahun Ini
Di sini, kamu harus membuka diri. Memberanikan diri untuk berkenalan terlebih dahulu. Toh lingkup tim kan kecil, hanya beberapa orang saja, jadi tidak perlu malu.
Dengan begitu, kepercayaan dirimu perlahan muncul. Kenalan semakin banyak, dan sifat penyendirimu pelan-pelan mulai terkikis.
2. Mulai habiskan waktu bersama
Setelah mengenal rekan satu tim, coba untuk menghabiskan waktu bersama mereka. Bukan hanya sekadar membicarakan pekerjaan saja, tetapi juga sharing pengalaman lain.
Tidak harus curhat soal kehidupan pribadi, yang penting membangun kedekatan dengan rekan kerja. Semakin sering bersama, maka kian mudah untukmu mengenali sifat dan karakter mereka masing-masing.
Meski begitu, tetaplah buat batasan karena ini dunia kerja. Kamu tidak tahu siapa yang menjadi kawan, siapa yang menjadi lawan.
3. Bagi tugas secara adil
Memang namanya kerja tim, namun tidak semua tugas atau pekerjaan dikerjakan bersama-sama. Ada beberapa hal yang dikerjakan secara pribadi, makanya perlu pembagian tugas yang jelas dan adil.
Di mana setiap anggota tim mendapat tugas yang sama, bila tingkat kesulitannya juga sama. Tetapi bila ada tugas yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, maka rekan tim yang memperolehnya diberikan jumlah tugas lebih sedikit dibanding yang tugasnya mudah.
Tugas atau pekerjaan tersebut sebaiknya juga disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian masing-masing anggota. Jadi dapat selesai lebih cepat. Tidak perlu belajar atau beradaptasi lagi, mereka tahu apa yang harus dikerjakan.
Kalaupun tidak sesuai skill, tak perlu risau. Ini adalah kesempatanmu untuk menggali ilmu pada rekan kerja yang mengerti. Sehingga kamu lebih aktif bertanya, dan mengurangi sifat penyendirimu.
Baca juga: Telkom: Komisaris yang Diangkat Punya Kapasitas dan Klasifikasi yang Dibutuhkan