Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasio Beban Utang Turun, PLN Bukukan Laba Bersih Rp 5,99 Triliun

Kompas.com - 30/05/2021, 18:59 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19, PT PLN (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 5,99 triliun pada tahun 2020, atau naik Rp 1,6 triliun dari laba bersih tahun 2019 sekitar Rp 4,3 triliun.

PLN mengklaim telah berhasil menurunkan jumlah rasio utang kena bunga menjadi sebesar Rp 452,4 triliun.

Pencapaian ini ditopang pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo sekitar Rp 30 triliun segera setelah diperoleh kompensasi.

Baca juga: Utang PLN Capai Rp 649,2 Triliun, DPR Minta Pemerintah Segera Lunasi

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN Sinthya Roesly menjelaskan, pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo tersebut dilakukan seiring dengan telah diterimanya piutang kompensasi dari pemerintah untuk tahun 2018 dan 2019 dengan total sebesar Rp 45,4 triliun, serta penerbitan Global Medium Term Notes (GMTN) sebesar 1,5 miliar dollar AS pada bulan Juni 2020.

"Ini merupakan rangkaian upaya liability management untuk menurunkan beban cash flow pinjaman dalam jangka panjang serta upaya perbaikan cashflow terutama 5 tahun ke depan, penurunan beban bunga pinjaman, dan untuk mengendalikan biaya pokok penyediaan listrik dan subsidi seiring dengan turunnya beban bunga pinjaman," jelas Sinthya lewat keterangan tertulis, Minggu (30/5/2021).

Selain itu, langkah ini juga dilakukan untuk menurunkan kewajiban pinjaman melalui pelunasan atas pinjaman dengan tingkat bunga tinggi sehingga beban keuangan perseroan menjadi lebih efisien.

Dengan pelunasan pinjaman di luar jadwal pembayaran sekitar Rp 30 triliun tersebut, juga akan memperbaiki Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) bagi PLN.

Baca juga: Kuartal I 2021, PLN Raup Laba Bersih Rp 5,2 Triliun

"Di masa pandemi dan krisis global saat ini, kami memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan berbagai efisiensi biaya, perbaikan proses bisnis, dibarengi upaya untuk melakukan berbagai langkah untuk mencari dana murah serta menurunkan cost of fund," tutur Sinthya.

Melalui program transformasi, PLN juga membangun Cash War Room yang berfokus pada pengendalian likuiditas melalui berbagai inisiatif yang dijalankan di perusahaan.

"Kesuksesan ini kami tindak lanjuti dengan pengembangan Cash War Room 2.0. Implementasi Cash War Room 2.0. Ini merupakan salah satu komitmen tinggi bagi manajemen PLN untuk melakukan transformasi agar PLN lebih agile, adaptif, antisipatif, inovatif dan kolaboratif," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com