Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KABAR KADIN

Arsjad Rasjid: Kadin Siap Bantu Industri Lewati Masa Sulit

Kompas.com - 31/05/2021, 19:28 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.comPandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi sektor perindustrian Indonesia. Lantaran hal tersebut, banyak pelaku industri yang harus jatuh bangun dalam menjaga keberlangsungan usahanya agar tidak mengalami kebangkrutan.

Melihat hal tersebut, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid mengatakan, pihaknya siap untuk membantu pelaku industri agar dapat melewati masa sulit.

Menurutnya, setiap bidang industri membutuhkan penanganan berbeda untuk kembali bangkit. Hal ini karena dampak pandemi yang dirasakan setiap bidang industri beragam. 

Contohnya seperti industri kesehatan. Pada sektor ini, tambah Arsjad, pelaku industri tetap mampu bertahan. Bahkan, ada yang mengalami pertumbuhan signifikan.

Sebaliknya, industri pada bidang transportasi, akomodasi, dan konstruksi merasakan dampak berupa perlambatan usaha. 

Baca juga: Tangguh Hadapi Dampak Pandemi, Waketum Kadin: Tren Ekspor Indonesia Positif

"Kadin harus bisa mengambil peran strategis untuk menjadi jembatan komunikasi dengan pemerintah. Dalam hal ini, Kadin harus mengetahui tantangan spesifik yang dihadapi oleh (setiap bidang) industri," ujar Arsjad dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (31/5/2021).

Arsjad menambahkan, Kadin harus memiliki peta jalan industri yang menjadi prioritas. Pasalnya, hal tersebut dapat berpengaruh pada besaran produk domestik bruto (PDB) yang dihasilkan. Utamanya, pada industri yang menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki multiplier effect.

Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang kuat antara Kadin dan pemerintah dalam membuat kebijakan. Hal tersebut, menurutnya, penting dilakukan untuk memacu kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Peran pemerintah sangat terlihat pada industri otomotif. Hal tersebut dapat dilihat melalui implementasi insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar nol persen dan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada industri properti . Tentu kita juga menantikan gebrakan pemerintah terhadap industri lainnya," ucap Arsjad.

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong, Kadin: Pengusaha Tidak Boleh Potong Gaji Karyawan

Melalui sinergi yang kuat, dia optimistis bahwa Kadin dapat membantu pemerintah untuk memahami situasi yang terjadi dari sudut pandang pelaku industri.  

Dengan begitu, bantuan yang akan pemerintah berikan bisa tepat sasaran. Insentif yang diberikan pun menjadi lebih efektif.

Terpenting, lanjut Arsjad, Kadin juga harus meneruskan peran pentingnya dalam pemulihan kesehatan. Pasalnya, di masa pandemi, pemulihan kesehatan merupakan sektor krusial sehingga harus menjadi prioritas bersama.

"Kesehatan merupakan kunci utama untuk memulihkan perekonomian yang terdampak pandemi. Dunia usaha harus bersatu dan bergotong-royong untuk mengatasi pandemi agar bisa kembali produktif," jelas Arsjad.

Tak hanya itu, menurutnya investasi juga berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: Kadin: 7.000 UMKM Daftar Ikut Vaksinasi Gotong Royong

Oleh karena itu, Arsjad ingin Kadin berada di garis depan terutama dalam meningkatkan peran swasta untuk meraih peluang yang ada.

Ia melihat peluang investasi di sektor kesehatan sangat terbuka, baik itu untuk jangka waktu menengah atau panjang.

Saat ini suplai layanan kesehatan yang baik masih sangat terbatas dan hanya fokus pada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) . Hal tersebut tak sebanding dengan permintaan yang ada.

"Menurut saya, multiplier effect di sektor kesehatan juga sangat besar, misalnya konstruksi untuk pembangunan rumah sakit, penyediaan katering, cleaning service, dan masih banyak lagi. Ini adalah peluang yang perlu digarap dengan serius ke depannya," kata Arsjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com