Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Manufaktur Indonesia Kembali Cetak Rekor Tertinggi

Kompas.com - 02/06/2021, 10:51 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja industri manufaktur kembali meningkat pada bulan Mei 2021. IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia di posisi 55,3 atau naik dari 54,6 pada bulan April 2021.

Tak tanggung-tanggung, angka ini kembali mencatat rekor survei tertinggi selama 3 bulan berturut-turut. Bahkan, ini menunjukkan kondisi bisnis yang kini telah menguat dalam tujuh bulan berturut-turut.

“Permintaan baru, output, dan pembelian naik pada tingkat yang belum pernah terjadi selama 10 tahun sejarah survei, sementara ketenagakerjaan kembali bertumbuh setelah 14 bulan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas operasional yang meningkat,” ujar IHS Markit dalam laporannya, sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: PMI Manufaktur RI Kembali Naik, Sri Mulyani: Menunjukkan Arah Perbaikan Ekonomi

Dalam laporan itu disebutkan, berbagai perusahaan mencetak peningkatan yang lebih kuat dari permintaan secara keseluruhan, didukung oleh pertumbuhan permintaan baru internasional pada bulan kedua, yang memicu kenaikan produksi manufaktur pada bulan Mei 2021.

Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan permintaan baru dan produksi yang meningkat, produsen kemudian meningkatkan pembelian bahan baku dan barang setengah jadi, sehingga memperluas pembelian selama empat bulan berturut-turut.

Para pengusaha manufaktur kemudian mengaitkan kenaikan sebagai respons baik terhadap pemenuhan permintaan saat ini dan antisipasi dari permintaan yang akan datang.

Sementara itu, perluasan jumlah tenaga kerja terlihat untuk pertama kalinya sejak 15 bulan ketika perusahaan merekrut lebih banyak pegawai untuk memperluas kapasitas operasi mereka.

Seiring dengan hal itu, tingkat kenaikan pekerjaan yang belum terselesaikan pun berkurang pada bulan Mei 2021, meski penumpukan pekerjaan masih tetap naik dalam tiga bulan berjalan.

“Perluasan jumlah tenaga kerja sepertinya membantu meringankan sebagian permintaan penumpukan pekerjaan,” terang IHS Markit.

Baca juga: 3 Sektor Manufaktur Penopang Ekspor pada Kuartal I-2021

Sayangnya, waktu pengiriman dari pemasok diperpanjang selama 16 bulan berturut-turut karena kendala pasokan berlanjut di tengah-tengah kondisi cuaca yang buruk, kurangnya bahan baku, dan masalah pengiriman seputar pandemi Covid-19.

Dengan adanya kesulitan bahan pokok yang berlanjut, stok pembelian dan barang jadi terus menipis guna memenuhi kenaikan permintaan yang dialami produsen Indonesia.

Di tengah kendala pasokan yang masih berlanjut, inflasi biaya input tetap meningkat pada bulan Mei 2021, meskipun tingkat inflasi harga input mereda secara marjinal selama dua bulan berturut-turut.

Perusahaan memilih untuk melanjutkan berbagi beban biaya ini dengan klien, sehingga ini berkontribusi pada kenaikan harga jual rata-rata dalam 7 bulan berturut-turut.

Secara keseluruhan, perusahaan mempertahankan pandangan positif terkait produksi. Bahkan, hampir tiga perempat responden berharap bahwa produksi akan meningkat dalam periode satu tahun ke depan, dengan optimisme perbaikan situasi Covid-19 dan membaiknya kondisi ekonomi.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kinerja manufaktur Indonesia kembali cetak rekor tertinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com