Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Jadi Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 2022 Capai 5,2 Persen

Kompas.com - 02/06/2021, 14:50 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi 2022 diproyeksikan di kisaran 5,2 persen sampai 5,8 persen.

Proyeksi ini sejalan dengan proyeksi lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, ADB, OECD, dan Consensus Forecast di kisaran 5,0 sampai 5,8 persen.

Akan tetapi kata dia proyeksi tersebut tergantung pada pertumbuhan sejumlah faktor.

Baca juga: Kemenhub Siapkan Vaksinasi Covid-19 untuk 15.000 Pelaut Tahun Ini

"Jadi subject-to-nya ini yang tidak di dalam kontrol pemerintah namun controllable bagi pemerintah, yaitu vaksinasi dan pengendalian akan coba untuk ditingkatkan," ujarnya dalam rapat kerja denga Komisi XI DPR secara virtual, Rabu (2/6/2021).

Sri Mulyani menyebut, sejauh vaksinasi harian sudah mencapai lebih dari 300.000 dosis per hari. Angka ini pun kata dia menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan sebelum Lebaran.

Walau demikian lanjut dia, untuk mencapai atau memberikan dampak yang positif pada pertumbuhan ekonomi, jumlah vaksinasi yang harus disalurkan harus mencapai 1 juta vaksin per hari.

"Vaksinasi kita belum mencapai 500.000 hingga 1 juta per hari. Kalau vaksinasi kita 1 juta per hari itu untuk mencapai herd imunity pada kuartal I tahun depan," jelas dia.

Baca juga: 5 Fakta Vaksinasi Gotong Royong, dari Harga hingga Cara Mendaftarnya

Selain itu lanjut dia adalah didorong dengan adanya kinerja ekspor dan investasi yang tumbuh melesat hingga 7,5 persen dari saat ini yang berkisaran di 5 persen.

Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan reformasi struktural mulai tahun ini. Caranya adalah dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusia, efisiensi infrastruktur yang mendukung mobilitas hingga pada aspek penyederhanaan birokrasi dan regulasi.

"Kalau kita berhasil meningkatkan kualitas SDM, efisiensi infrastruktur yang mendukung efisiensi mobilitas dan cost of doing business ketika turun akibat birokrasi makin baik dan regulasi yang tidak kompleks maka kita akan melihat path dalam jangka menengah," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com