Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimalkan Kerugian! Simak Tips Investasi Aset Kripto

Kompas.com - 03/06/2021, 12:48 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Aset kripto menjadi salah satu instrumen investasi yang tengah diminati oleh para investor semenjak merebaknya pandemi Covid-19.

Di Indonesia, transaksi aset kripto mengalami pertumbuhan yang signifikan, terlihat dari nilai transaksi harian mencapai triliunan rupiah.

Pergerakan harga aset kripto yang terbilang cepat menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.

Baca juga: Pemerintah akan Buka Bursa Kripto Paling Lambat Akhir Tahun Ini

Namun demikian, cepatnya pergerakan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian, alih-alih meraup keuntungan.

Layaknya instrumen investasi lainnya, potensi kerugian dari investasi aset kripto dapat diminimalisir.

“Setiap instrumen investasi pasti memiliki risiko,” ujar Chief Operations Officer Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, kepada Kompas.com, Kamis (3/6/2021).

Teguh mengatakan, aset kripto merupakan instrumen investasi yang masih baru keberadaanya.

Namun demikian, bukan berarti aset kripto tidak memiliki fundamental pergerakan harga pasar.

Baca juga: Antisipasi Risiko Rugi, Pemain Kripto Pemula Jangan Lakukan Hal Ini

Oleh karenanya, Teguh menyarankan investor untuk mempelajari terlebih dahulu fundamental dari jenis aset kripto yang diinginkan.

Indikator analisis fundamental yang pertama adalah informasi mengenai keunggulan teknologi dan fungsi dari koin kripto tersebut.

Fundamental koin yang kuat juga bisa dilihat dari penggunaan teknologi koin tersebut secara luas tidak terbatas pada platform tertentu saja.

Indikator analisa dalam memilih koin juga bisa dilihat dari faktor keunikan koin tersebut.

“Untuk meminimalisir risiko berinvestasi di aset kripto adalah dengan mempelajari market analisis dan fundamental token atau proyek yang ingin diinvestasikan,” tutur Teguh.

Baca juga: Survei: Kripto Makin Diminati Investor dibanding dengan Aset Lain

Dengan demikian, investor dapat menentukan jenis aset kripto yang cocok dengan profil dan risiko yang ingin diambil.

Teguh menyebutkan, salah satu penggerak utama pergerakan harga aset kripto adalah kepercayaan masyarakat terhadap teknologi blockchain.

Kepercayaan masyarakat Indonesia sendiri terhadap teknologi blockchain disebut terus membaik, sehingga potensi pertumbuhan aset kripto ke depan masih cerah.

“Di Indonesia sendiri, Bank Indonesia juga tengah bersiap dengan pembuatan mata uang digital atau Central Bank Digital Currency, yang artinya bahwa negara kita mulai mempertimbangkan untuk mengadopsi teknologi blockchain,” ucap Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com