Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan ke China, Ini Oleh-oleh Luhut untuk Indonesia

Kompas.com - 07/06/2021, 20:23 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke China bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada pekan lalu.

Dalam kesempetan itu, Luhut menghadiri acara Tete-a-Tete (pertemuan antara dua orang) yang diikuti dengan penandatanganan MoU Establishing a High Level Dialogue and Cooperation Mechanism bersama Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada Sabtu (5/6/2021).

MoU ini secara resmi menandai pembentukan High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) antarnegara.

Baca juga: Bertemu Pemerintah China, Apa yang Dibahas Luhut dan Erick Thohir?

“Saya percaya kita dapat terus memperkuat hubungan yang saling menguntungkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara, baik di masa kini maupun di masa mendatang,” kata Luhut dalam keterangan resminya, Senin (7/6/2021).

Dalam perjanjian ini, Luhut dan Wang Yi bertindak sebagai Co-Chair HDCM.

Lewat pertemuan ini, kedua pihak pun sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi perkembangan kondisi global, isu-isu strategis, serta tantangan global.

Beberapa topik strategis kedua negara pun dibahas, mulai dari politik dan keamanan, kesehatan, sinergi dan strategi pengembangan proyek kerja sama prioritas, perdagangan dan ekonomi, investasi, serta maritim dan aeronautika.

Dilakukan pula beberapa sesi pertemuan tematik dengan pemerintah China maupun sektor swasta untuk membahas beberapa program kerja sama di berbagai bidang, yakni kerja sama politik, keamanan, ekonomi, perdagangan, investasi, kemaritiman, sosial budaya, serta pertukaran budaya dan pendidikan antar masyarakat.

Baca juga: Ikuti Ajakan Luhut, Bos OJK Coba Kerja dari Bali

Selain itu dibahas pula potensi proyek yang akan dilaksanakan kedua pihak.

Terkait proyek memang belum ditentukan, tetapi dipastikan akan berhubungan dengan proyek stategis nasional (PSN) maupun program prioritas Indonesia.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan, Indonesia dan China telah menjalin sejumlah kesepakatan penting, terutama yang terkait proyek strategis yang kini sedang dikerjakan oleh BUMN.

Seperti kerja sama Indonesia sebagai hub regional untuk produksi vaksin, pembangunan pabrik bahan baku obat yang selama ini 90 persen impor dan R&D untuk obat herbal.

Selain itu, kerja sama pada sejumlah proyek infrastruktur vital dan kemaritiman juga disepakati untuk ditingkatkan.

Baca juga: Luhut Keliling Korsel, Tarik Investasi hingga Bahas Vaksin Covid-19

Pembangunannya nanti tak hanya di Pulau Jawa melainkan juga di wilayah Timur Indonesia untuk sekaligus pemerataan.

"Tentu ini merupakan hal yang positif. Komitmen kerja sama untuk kita mandiri di dunia kesehatansebagai ketahanan nasional," ujar Erick, dalam keterangan terpisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com