Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program PEN, Jamkrindo Lakukan Penjaminan Kredit UMKM Rp 6,5 Triliun

Kompas.com - 09/06/2021, 22:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jaminan Kredit Indonesia (Persero) atau Jamkrindo mencatat, telah melakukan penjaminan kredit modal kerja untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 6,52 triliun pada periode Januari-April 2021.

"Sampai April 2021, kami sudah menjamin pembiayaan atau kredit untuk program PEN kurang lebih Rp 6,5 triliun," ujar Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM, Konsultasi Manajemen (PUKM) Jamkrindo Ceriandri Widuri dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/6/2021).

Menurut dia, capaian tersebut masih akan terus meningkat. Sebab, bila dibandingkan dengan realiasi tahun 2020, di mana Jamkrindo baru mulai menyalurkan penjaminan pada semester kedua, total penjaminan kredit untuk program PEN mencapai Rp 8 triliun.

Baca juga: Dana PEN Rp 10 Triliun di BTN Bakal Mengalir ke Sektor Perumahan

"Ini Insyaallah masih dinamis dan kemungkinan pertumbuhannya akan bagus karena memang UMKM sangat membutuhkan dukungan pemerintah untuk restrukturisasi kredit," kata dia.

Restrukturisasi kredit bagi UMKM merupakan salah satu program pemerintah dalam PEN untuk menekan dampak pandemi Covid-19 terhadap UMKM yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban pembiayaannya. Sementara Jamkrindo sendiri akan memfasilitasi penjaminan kredit pada program PEN tersebut.

"Jadi ini (restrukturisasi kredit) silakan dimanfaatkan oleh teman-teman UMKM yang mengalami kesulitan terhadap penyelesaian kredit," ungkapnya.

Selain melakukan penjaminan untuk program PEN, Jamkrindo juga melakukan penjaminan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sepanjang Januari-April 2021 telah mencapai Rp 40,65 triliun.

Sebagai perusahaan penjaminan kredit yang merupakan anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), Jamkrindo juga telah melakukan pemeringkatan atau skoring terhadap pelaku UMKM.

Skoring ini akan menunjukkan UMKM potensial yang layak kredit dan layak jamin kepada mitra penerima jaminan yaitu lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank. Pelaku UMKM sendiri dapat mendaftar melalui aplikasi UMKM Layak.

Platform tersebut berfungsi membantu UMKM mendapatkan akses pelatihan, pembinaan, serta sebagai alat analisa kelayakan usaha UMKM yang sekaligus mempertemukan dengan lembaga keuangan penyalur kredit.

Ceriandri mengatakan, hingga Mei 2021 dari 16.000 UMKM yang mendaftar pemeringkatan, baru sekitar 2.000 UMKM yang sudah terskoring. Hal ini disebabkan masih banyak UMKM yang tak melengkapi data administrasi yang diperlukan.

"Banyak UMKM yang masuk ke sistem kita untuk mendaftar, tapi untuk pemeringkatan diperlukan data finansial maupun non-finansial. Jadi UMKM perlu input data-data ayang harus dipenuhi, tapi sebagian besar tidak mengisi secara lengkap, sehingga data skoring tidak bisa difinalkan," jelas dia.

Baca juga: Jamkrindo Lakukan Penjaminan Kredit Program PEN Rp 14,4 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com