Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AM Lilik Agung
Trainer bisnis

Mitra Pengelola GALERIHC, lembaga pengembangan SDM. Beralamat di lilik@galerihc.com.

Wawancara Imajiner Erick Thohir dengan Peter Drucker

Kompas.com - 15/06/2021, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PENERBANGAN panjang nan melelahkan dari Jakarta menuju California Amerika menjadi tak relevan ketika Erick Thohir tiba di rumah pencipta manajemen modern, Peter Drucker.

Udara hangat khas California dan sambutan penuh persahabatan dari Drucker membuat suasana pertemuan penuh warna.

Dari ruang tamu rumah Drucker terlihat kolam renang yang lama tidak dipakai karena peghuninya pasangan suami-istri yang sudah berumur lebih sembilan puluh tahun.

Di usia yang sangat lanjut, pemikiran Drucker tetap bernas. Duduk berhadapan, Peter Drucker dan Erick Thohir.

“Kursi yang Anda duduki itu pernah diduduki Jack Welch ketika pertama kali ia diangkat menjadi CEO General Electric, tahun 1981,” kata Drucker mengawali pembicaraan. Sejarah kemudian mencatat, Jack Welch ditabalkan sebagai CEO abad 20 oleh majalah Fortune.

“Saya sudah membaca semua tentang diri Anda. Pengusaha kaliber internasional. Menjadi wajar apabila Anda diberi amanat mengelola salah satu konglomerasi besar di kolong langit, BUMN Indonesia. Saya sendiri malah belum pernah mengelola perusahaan. Saya adalah manager yang buruk,” selera humor Drucker ternyata tinggi.

“Terimakasih atas apresiasinya, Pak Drucker. Pada awal mula memimpin BUMN memang semua sesuai jalur. BUMN bertumbuh dan memberi kontribusi signifikan pada negara dan masyarakat. Namun pandemi yang menerjang Indonesia mulai Maret 2020 memporak-porandakan seluruh pranata. Bagaimana cara terbaik mengelola BUMN dalam kondisi seperti saat ini ketika pandemi sendiri tiada tahu kapan berakhir?” Erick Thohir mulai mewawancarai sekaligus meminta konsultasi.

“Selama saya berkecimpung di dunia manajemen sejak tahun 40-an, memang kejadian pandemi ini belum pernah saya alami. Namun saya akan kembali pada akar manajemen yang tidak lekang diterjang zaman. Pendapat saya ini tidak sekedar untuk Anda, tetapi juga buat pemimpin korporasi di mana pun,” Drucker meraih cangkir teh hangat dan meneguk dua kali.

“Manajemen itu tentang manusia. Sedangkan ujian terakhir manajemen adalah kinerja. Alhasil manajemen adalah cara mengelola manusia untuk mencapai kinerja optimal. Dalam disrupsi saat ini, manajer diwajibkan melihat tugasnya dan bertanya: Apa yang harus saya lakukan agar siap menghadapi disrupsi dan meraih peluang dari segala sesuatu yang berhubungan dengan pandemi?”

Komposisi Komisaris dan Direksi

“Ada empat hal yang harus dilakukan, Mas Erick. Pertama, inilah waktunya untuk memastikan bahwa organisasi Anda ramping dan dapat bergerak dengan cepat. Saya lihat di BUMN mayoritas memiliki jumlah komisaris dan direksi yang gemuk. Mulai dulu perampingan organisasi dari komisaris dan direksi.”

Sebelum Drucker melanjutkan perkataan, dipotong oleh Erick.

“Saya bisa memahami alasan ini. Hanya saja, terutama di kursi komisaris saya kesulitan untuk memangkas karena ada banyak faktor di dalamnya.”

“BUMN di mana pun juga hampir mirip, tidak hanya terjadi di Indonesia. Ada tiga dimensi BUMN yaitu sebagai organisasi ekonomi, organisasi manusia, dan organisasi sosial. Sosial ini lekat dengan politik. Dalam kondisi normal, tugas pemimpin puncak adalah menyeimbangkan tiga dimensi ini. Hanya saja kondisi sekarang sama sekali tidak normal. Pemimpin puncak harus fokus. Fokus pertama adalah organisasi ekonomi. Efisiensi menjadi mantranya. Mengurangi jumlah komisaris dan direksi tidak hanya terhubung dengan organisasi ekonomi. Sekaligus juga bersinggungan erat dengan organisasi manusia. Kelincahan adalah hukumnya.”

“Setuju saya Pak Drucker. Segera nanti saya benahi komposisi komisaris dan direksi,” gantian Erick meraih cangkir teh, sekaligus mengudap makanan yang disajikan Doris, istri Drucker.

“Tiga yang lain apa Pak Drucker?”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com