Inflasi, Upah Riil Buruh Tani dan Buruh Bangunan Kompak Menurun

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, upah nominal harian buruh tani nasional pada Mei 2021 naik sebesar 0,14 persen menjadi Rp 56.710 per hari.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, Upah tersebut naik dari sebelumnya Rp 56.629. Namun, upah riil butuh tani menurun sebesar 0,07 persen.

"Upah Rp 56.710 per hari merupakan rata-rata upah buruh dari berbagai jenis pekerjaan, dari menanam sampai memanen. Tapi karena adanya kenaikan indeks konsumsi rumah tangga, upah riil menurun 0,07 persen," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani Naik 0,44 Persen pada Mei 2021

Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengatakan, fenomena yang sama terjadi pada upah buruh bangunan.

Pada Mei ini, upah nominal buruh bangunan (tukang bukan mandor) naik 0,04 persen menjadi Rp 91.025 per hari dari sebelumnya Rp 90.989 per hari.

Namun upah riil buruh bangunan mengalami penurunan sebesar 0,28 persen.

"Karena selama Mei 2021 terjadi inflasi 0,32 persen, maka upah riil buruh bangunan turun 0,28 persen," pungkas Suhariyanto.

Sebagai informasi, upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan.

Baca juga: BPS: Inflasi Mei 0,32 Persen, Ditopang Sektor Pertanian

Adapun upah riil buruh menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.

Sementara itu, upah rill buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan, sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.