Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Lobi Luhut, Arab Saudi Siapkan Lahan Rumah Indonesia di Mekkah

Kompas.com - 17/06/2021, 16:01 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap hasil lobi-lobi dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalid Al Falih.

“Kemarin, saya bertemu dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalid Al Falih untuk membahas beberapa isu terkait investasi dan ekonomi kedua negara,” kata Luhut dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, Kamis (17/6/2021).

Salah satu pembahasan kedua tokoh ini adalah rencana pembangunan proyek bernama Rumah Indonesia di Arab Saudi.

Baca juga: Luhut Bentuk Tim Khusus untuk Bereskan Masalah di 3 Proyek Tol Ini

“Saya juga menyampaikan keinginan untuk membangun “Rumah Indonesia” di Mekkah untuk dipergunakan menjadi persinggahan jemaah umroh dan haji asal Indonesia,” ungkap Luhut.

Tak hanya untuk tempat singgah jemaah haji dan umroh asal Nusantara, nantinya Rumah Indonesia ini juga memiliki fungsi perdagangan.

Luhut bilang, Rumah Indonesia di Mekkah, Arab Saudi, juga sekaligus akan dipergunakan untuk memasarkan produk-produk buatan Indonesia.

“Bak gayung bersambut, Menteri Al-Falih pun langsung menawarkan beberapa calon lokasi disana,” ungkap Luhut.

Lobi-lobi Luhut dengan Khalid Al Falih juga meliputi pembahasan lainnya, terutama tawaran agar Arab Saudi berinvestasi di Indonesia.

Baca juga: Luhut Ajak Arab Saudi Suntik Modal ke Bank Syariah Indonesia

“Karena melihat potensi ekonomi syariah yang begitu besar di Indonesia di masa depan mengingat Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan Arab Saudi adalah negara tujuan para jamaah haji, kami berbincang tentang kerja sama investasi dan ekonomi yang bermanfaat bagi kedua negara,” imbuhnya.

Luhut mengatakan, pada perbincangan awal Al-Falih menyampaikan ucapan selamat kepada Indonesia atas terbentuknya SWF Indonesia (INA).

“Beliau sampaikan juga kepada saya kekagumannya terhadap potensi investasi Indonesia yang kaya,” tandas Luhut.

Melihat kekaguman tersebut, Luhut lantas menawarkan kepada Khalid Al Falih untuk berinvestasi dalam Bank Syariah Indonesia yang notabene adalah bank syariah terbesar di Indonesia saat ini.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Luhut: Buah dari Ramai-ramai Mudik

“Dan tidak disangka, Menteri Al-Falih pun tertarik dan akan menugaskan tim untuk membahas hal ini lebih lanjut,” beber jebolan prajurit Kopassus ini.

Yang paling berkesan dari pertemuan ini, lanjut Luhut, adalah dirinya menyadari bahwa kedua negara punya perhatian yang sama mengenai isu perubahan iklim yang saat ini sedang dihadapi oleh seluruh negara.

Oleh karena itu, menurutnya Arab Saudi menyampaikan dukungan Indonesia untuk mengangkat isu “climate change” dalam KTT G20 tahun depan.

“Tidak hanya itu, Menteri Al Falih juga menyampaikan pada saya bahwa pihaknya saat ini memiliki program penanaman 10 miliar pohon dalam rangka rehabilitasi vegetasi alami. Mendengar hal ini saya sampaikan ketertarikan untuk berpartisipasi dalam program ini,” urainya.

Baca juga: Impor Alkes Naik 5 Kali Lipat, Luhut Dorong Belanja Produk Dalam Negeri Ditingkatkan

Mendengar banyak kesamaan visi dan tujuan serta kerja sama dan investasi yang bermanfaat ini bisa didapatkan, Luhut merasa saya sangat senang pertemuan ini dapat terlaksana.

“Saya berharap kesempatan ini jadi langkah awal yang baik untuk hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi di berbagai bidang di masa depan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com