Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai 15 Juni, BI Sudah Beli SBN Burden Sharing Rp 116,26 Triliun

Kompas.com - 17/06/2021, 17:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan masih melanjutkan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dalam skema berbagi beban (burden sharing) dengan pemerintah hingga Juni 2021.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, bank sentral sudah membeli Rp 116,26 triliun SBN di pasar perdana hingga 15 Juni 2021.

Pembelian dilakukan untuk mendanai defisit APBN akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Tenang, BI Proyeksi Tapering The Fed Baru Berlangsung Tahun Depan

"Pembelian Rp116,26 triliun terdiri dari Rp 40,80 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp 75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO)," ujar Perry dalam konferensi video, Kamis (17/6/2021).

Tak hanya itu, pihaknya juga telah menambah likuiditas (quantitative easing) di perbankan sebesar Rp 94,03 triliun sepanjang tahun 2021 hingga 15 Juni.

Penambahan likuiditas juga dilakukan lantaran belum ada tapering off alias pengetatan likuiditas dari The Fed.

Dengan ekspansi moneter itu, Perry meyakini kondisi likuiditas bank menjadi sangat longgar.

"Ini tecermin pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yakni 32,71 persen dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,71 persen (yoy)," jelas Perry.

Baca juga: Rupiah dan Inflasi Stabil, BI Tahan Suku Bunga di Level 3,50 Persen

Perry melihat, likuiditas perekonomian juga meningkat, tecermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 12,6 persen (yoy) dan 8,1 persen (yoy) pada Mei 2021.

"Namun ekspansi likuiditas tersebut belum optimal mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah kecepatan perputaran uang di ekonomi (velositas) yang menurun, seiring belum kuatnya permintaan domestik," pungkas Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com