Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendanaan Jadi PR Krusial Proyek Tol Yogyakarta-Bawen, Apa Solusinya?

Kompas.com - 19/06/2021, 18:06 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Aspek pendanaan jadi salah satu kendala dalam proyek Tol Yogyakarta-Bawen. Hal ini diakui oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.

Airlangga sendiri sudah meninjau langsung proyek tersebut pada Sabtu (19/6/2021) bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan didampingi Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit.

“Tentunya pekerjaan rumah (PR) dari proyek jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang paling krusial saat ini ialah kebutuhan alokasi pendanaan untuk pengadaan tanah,” kata Airlangga sebagaimana dikutip dari keterangan resmi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Baca juga: 5 Kontraktor Keroyokan Kejar Target Operasi Tol Cisumdawu Akhir 2021

Kunjungan Airlangga memang dilakukan untuk memastikan progres proyek pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang dikerjakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Dalam kunjungannya, Airlangga memastikan progres dari perkembangan jalan tol yang akan melewati dua Provinsi tersebut, yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 Km.

Airlangga juga turut meninjau kebutuhan dari pelaksanaan proyek jalan Tol Yogyakarta-Bawen ini ke depannya.

Ia mengatakan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan sangat mendukung penuh proses pengerjaan jalan Tol Yogyakarta-Bawen, termasuk mendorong percepatan penyelesaian sejumlah kendala teknis dan non teknis yang saat ini terjadi.

Baca juga: Luhut Bentuk Tim Khusus untuk Bereskan Masalah di 3 Proyek Tol Ini

“Kami dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dari proyek ini untuk nantinya mencarikan solusi atas kendala terhadap pendanaan,” tambah Airlangga.

Sementara itu, Danang Parikesit juga memastikan BPJT akan mendukung penuh kebijakan yang diambil setelah kunjungan kali ini.

"BPJT berharap kunjungan kali ini bisa membantu upaya percepatan dari anggaran alokasi pendanaan pengadaan lahan yang terus kami kejar progresnya agar pembangunan jalan tol ini bisa berjalan sesuai dengan rencana," ujar Danang.

Dalam kunjungan ini PT JJB yang diwakili oleh PGS Direktur Utama Oemi Vierta Moerdika menjelaskan alokasi pendanaan pengadaan tanah untuk trase jalan tol Yogyakarta-Bawen beserta progres pembebasan lahan Tol Yogyakarta-Bawen.

“Saat ini sedang dilakukan penyusunan dokumen Rencana Teknik Akhir (RTA) dengan target persetujuan RTA parsial untuk semua seksi dimana target terdekat adalah Seksi 1 (Yogyakarta-Banyurejo). Jika tercapai maka kami targetkan konstruksi Seksi 1 sudah dapat dimulai pada Agustus 2021 mendatang,” ujar Oemi.

Baca juga: Usai Ditinjau Jokowi, Kapan Tol Semarang-Demak Beroperasi?

Selain itu Oemi membahas upaya-upaya percepatan penetapan lokasi (Penlok) jalan tol ruas Yogyakarta-Bawen di provinsi Jawa Tengah. Ia juga menambahkan, PT JJB sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait, demi mempercepat target dari pengerjaan konstruksi Seksi 1.

"Dengan adanya kunjungan Menko Perekonomian ini tentunya kami berharap kendala yang ada di lapangan, khususnya untuk kendala pengadaan tanah yang saat ini menjadi pekerjaan utama dapat segera ditemukan solusinya dengan formula yang tepat,” ucapnya,

“Sehingga target-target yang kami tentukan baik rarget kontruksi maupun target operasi dari jalan Tol Yogyakarta-Bawen ini dapat terlaksana sesuai rencana," sambung Oemi Vierta.

Sebagai informasi, nilai investasi Tol Yogyakarta-Bawen adalah sebesar Rp 14,26 triliun, dengan masa konsesi selama 40 tahun .

Baca juga: Giliran Tarif Tol Medan-Tebing Tinggi Naik

Ruas Tol Yogyakarta-Bawen terdiri dari 6 seksi yaitu:

  1. Yogyakarta - SS Banyurejo (8,25 Km)
  2. SS Banyurejo - SS Borobudur (15,26 Km)
  3. SS Borobudur - SS Magelang (8,08 Km)
  4. SS Magelang - SS Temanggung (16,64 Km)
  5. SS Temanggung - SS Ambarawa (22,56 Km)
  6. SS Ambarawa - Interchange (IC) Bawen (5,21 Km).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com