Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AM Lilik Agung
Trainer bisnis

Mitra Pengelola GALERIHC, lembaga pengembangan SDM. Beralamat di lilik@galerihc.com.

Benarkah Saham Coca-cola Anjlok Karena Ulah Ronaldo?

Kompas.com - 20/06/2021, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MELODRAMA selalu menyertai sepakbola. Arti dari melodrama sendiri seperti dijelaskan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pergelaran, seperti sandiwara atau film, dengan lakon yang sangat sentimental, mendebarkan, dan mengharukan, yang lebih mengutamakan ketegangan daripada kebenaran.

Melodrama paling anyar terjadi pada pagelaran agung Euro 2020.

Dua melodrama terjadi dan saling berurutan. Pertama, ketika konferensi pers jelang pertandingan Portugal kontra Hongaria, Senin 14/6/2021. Ronaldo menyingkirkan dua botol Coca-Cola yang berada tepat di depan tempat duduknya.

Kedua, kali ini lakonnya Paul Pogba. Setelah Perancis berhasil menekuk Jerman dengan skor 1-0 dan Pogba melakukan konferensi pers, ia memindahkan botol Heineken.

Melodrama lebih mengutamakan ketegangan dan emosi ketimbang kebenaran. Itulah yang terjadi setelah Ronaldo menyingkirkan dua botol Coca-Cola.

Langsung media massa mewartakan penuh gempita dengan isi berita yang jika disimpulkan seperti ini, ”Setelah Ronaldo menyingkirkan Coca-Cola, harga saham Coca-Cola langsung terjun dari 56,10 dollar AS menjadi 55,22 dollar AS. Saham Coca-Cola senilai 242 miliar dollar AS turun menjadi 238 dollar AS. Coca-Cola rugi Rp 57 triliun!”

Baca juga: Kekuatan Cristiano Ronaldo, Cuma Geser 2 Botol, Coca-Cola Rugi Rp 57 Triliun

Betapa saktinya Ronaldo. Aksi tak lebih dari dua belas detik itu langsung menghempaskan saham Coca-Cola.

Bagaimana dengan aksi Pogba yang memindahkan Heineken?

Berbanding terbalik. Setelah Pogba memindahkan Heineken, sahamnya justru naik 1,02% menjadi 99,18 euro per saham.

Bukan melodrama kalau tidak menegangkan dan mengaduk-aduk emosi. Makanya rontoknya saham Coca-Cola setelah Ronaldo menyingkirkan lebih menarik diwartakan ketimbang naiknya saham Heineken sesudah Pogba memindahkan botolnya.

Bisnis minuman soda

Coca-cola bersama saudaranya, Sprite dan Fanta, ikut membentuk peradaban dunia. Resmi berdiri sejak tahun 1892 di Atlanta Amerika Serikat, segala hal yang terhubung dengan Coca-Cola memberi warna pada berbagai aspek kehidupan, khususnya bisnis dan gaya hidup.

Lebih seratus tahun, valuasi Coca-Cola selalu masuk papan atas perusahaan dunia. Posisi sebagai perusahaan dengan valuasi terbesar sedunia bergantian dengan perusahaan minyak.

Baru pada era digital ini valuasi Coca-Cola tergeser oleh perusahaan-perusahaan berbasis teknologi.

Untuk urusan merek, Coca-Cola sangat digdaya. Selama puluhan tahun Coca-Cola selalu menjadi nomer satu kategori best global brand. Baru tahun 2013 posisi Coca-Cola digeser oleh Apple.

Selanjutnya sejak 2013 best global brand dipegang oleh perusahaan berbasis teknologi, seperti Apple, Google, Amazon dan Microsoft. Merek Coca-Cola berada dibelakang mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com