Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Vokasi Diyakini Genjot Kualitas SDM di Sektor Industri

Kompas.com - 22/06/2021, 17:03 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Arus Gunawan yakin pendidikan vokasi industri bisa meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) Indonesia.

Saat ini kata dia, pendidikan vokasi industri mendapatkan dukungan dari berbagai negara, salah satunya yaitu Swiss. 

“Pengembangan SDM unggul di sektor Industri dapat terlaksana melalui Program Vokasi Industri, didukung mitra dalam negeri dan luar negeri. Swiss menjadi salah satu negara yang sudah lama mendukung pendidikan vokasi di Indonesia," ujar Arus dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (22/6/2021).

Kepala Swiss Secretariat for Economic Cooperation (SECO) Philip Orga menjelaskan, Pemerintah Swiss mendukung pengembangan pendidikan tinggi vokasi Kemenperin dalam proyek S4C, untuk membagikan kepakaran Swiss dalam menciptakan sekolah vokasi, seperti yang dilakukan di ATMI Solo dan STP Bandung.

Baca juga: Stafsus Erick Thohir: Izin Edar Ivermectin dari BPOM untuk Obat Anti Parasit

Pemerintah lndonesia dan Swiss juga telah menandatangani MoU mengenai Kerja Sama Teknis dalam Bidang Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Sistem Ganda atau Proyek S4C pada 26 Januari 2018 di Davos, Swiss.

Hal tersebut merupakan komitmen bantuan teknis dari Swiss sebesar Rp 110 miliar yang direncanakan dalam dua fase yaitu fase pertama dari 2018 sampai 2022 dan fase kedua dilanjutkan hingga 2026.

Proyek S4C diperuntukkan untuk mengembangkan pendidikan vokasi sistem ganda yang meliputi empat politeknik dan akademi komunitas di bawah Kemenperin.

Selain itu ada juga politeknik di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Politeknik lndustri Logam Morowali, Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng, Politeknik lndustri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, Politeknik lndusri Petrokimia Banten, yang masih dalam proses pengajuan izin operasional, serta Politeknik Negeri Jember.

Bantuan teknis diberikan dalam bentuk pengembangan kampus dan penguatan sistem yang meliputi berbagai kegiatan, diantaranya penyusunan kurikulum berbasis kebutuhan industri, asesmen kebutuhan peralatan workshop/ laboratorium, peningkatan kapasitas tenaga pengajar dan Manajemen Kampus, dukungan terhadap akreditasi kampus, dan fasilitasi kerja sama dengan industri.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Pemda Ikut Bantu Siapkan Anggaran untuk Vaksinasi

Kerja sama dengan Industri yang erat menjadi ciri khas sekolah vokasi di Eropa yang diadopsi di Indonesia agar lulusannya kompeten dan siap kerja.

Hal senada juga dikatakan Manajer Umum PT IMIP Morowali Djoko Suprapto, pada saat kunjungan kerja BPSDMI dan SECO Swiss ke Morowali dan Bantaeng.

“Semua mahasiswa magang diperlakukan dengan baik dan mendapatkan tempat praktek kerja industri sesuai dengan apa yang dipelajari selama di kampus. Sebagian diminta segera langsung bekerja di pabrik,” kata Djoko.

Djoko menambahkan saat praktek kerja industri, mahasiswa juga dibimbing oleh pelatih tempat kerja yang bersertifikat internasional.

Dukungan Swiss juga diberikan melalui konsultan teknisnya yang ditempatkan di setiap politeknik dan akademi komunitas dalam Proyek S4C, termasuk di Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng yang lulusannya 100 persen diserap oleh Industri.

Perlu diketahui, Kemenperin memiliki 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 10 Politeknik dan dua akademi komunitas yang berbasis kompetensi dan memilki spesialiasi sektor Industri yang mengimplementasikan Pendidikan Sistem Ganda (Dual System) yang diadposi dari negara Eropa, termasuk Swiss.

Baca juga: Ciri-ciri Pinjol Ilegal, Tawarkan Pinjaman lewat SMS atau WhatsApp

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com