Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komentar Analis soal IPO Bukalapak

Kompas.com - 24/06/2021, 09:13 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu tentang penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan e-commerce di Indonesia segera menjadi kenyataan. Bukalapak akan IPO saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat.

Manajemen Bukalapak bahkan telah menyiapkan jumlah maksimal saham yang dilepas dan kode saham yang bakal digunakan dalam hajatan IPO tersebut.

Berdasarkan informasi yang KONTAN peroleh, Bukalapak bakal menggunakan kode atau ticker BUKA di papan perdagangan. Ini setelah perusahaan melepas emisi paling banyak 25 persen dari modal disetor.

Baca juga: Bakal IPO Pertengahan Agustus, Bukalapak Targetkan Dana Rp 11,2 Triliun

Pertanyaan yang saat ini muncul adalah, jenis saham yang dilepas. Apakah Bukalapak bakal sepenuhnya melepas saham lama dalam IPO, atau dikombinasikan dengan saham baru?

Sebastian Tobing, Head of Research Trimegah Sekuritas menyebut, jenis saham yang dilepas Bukalapak dalam IPO tidak menjadi isu.

"Kalaupun ada saham lama, ini normal untuk IPO perusahaan teknologi," ujarnya, Rabu (23/6/2021).

Untuk IPO sekelas Bukalapak, Sebastian menilai IPO bakal laku di pasar. Ini mengingat prospek dan ekosistem yang telah dimiliki Bukalapak.

"Gambaran laku atau tidaknya terlihat dari saham EMTK yang jadi naik," tandas Sebastian. Pada penutupan sore tadi, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 50 poin ke level Rp 2.500 per saham.

Akses Pendanaan Mudah

Berbeda dengan bisnis konvensional, bisnis startup cenderung memiliki akses pendanaan yang lebih mudah. Pertumbuhannya juga tidak terbatas.

"Oleh sebab itu, valuasi seperti PBV, EV/EBITDA dan PER seperti di bisnis konvensional bukan sebuah hal yang menjadi perhatian utama," terang analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus dalam riset.

Kata Willinoy, kelak kapitalisasi pasar atawa market cap perusahaan startup memiliki kontribusi yang cukup besar untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan perusahaan teknologi yang tercatat di BEI saat ini saja kapitalisasinya sudah sekitar Rp 318 triliun.

Nilai itu setara dengan 3 persen dari kapitalisasi pasar IHSG.

Baca juga: Rencana IPO GoTo Dorong Pasar Modal Kembali Bergairah

 

"Jika digabung dengan market cap GoTo dan Bukalapak, kontribusinya bisa mencapai 10 persen," imbuh Willinoy.

Kontribusi tersebut melebihi kontribusi perusahaan teknologi atau startup di China dan India yang masing-masing sebesar 9 persen dan 5 persen. Namun, kontribusi tersebut belum bisa mengungguli perusahaan teknologi di Amerika Serikat (AS) yang setara 17 persen dari market cap bursa saham di negara tersebut.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bukalapak akan IPO saham, ini prediksi analis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com