Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berkat RJIT, Produktivitas Pertanian Poktan di Padang Pariaman Ini Melonjak

Kompas.com - 24/06/2021, 17:05 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kelompok Tani (Poktan) Global di Desa Sunur, Kecamatan Nasa Baris, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mengaku merasakan manfaat besar dari program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Kementerian Pertanian (Kementan).

Pasalnya, berkat RJIT, produktivitas pertanian mereka melonjak pesat, yakni dari 4,2 ton per hektar (ha) menjadi 5,2 ton per ha.

Ketua Poktan Global Hanifil Ikrar mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Kementan. Menurutnya, bantuan ini memberikan manfaat besar, tak hanya untuk poktannya, tetapi juga terhadap sektor lain.

“Ini sangat bermanfaat bagi kami para petani. Irigasi juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lain untuk perkebunan, ternak, dan lainnya,” kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/6/2021).

Baca juga: Tambah Pendapatan Petani, RJIT Diklaim sebagai Kegiatan Padat Karya

Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Rahmanto menjelaskan, secara teknis, program RJIT untuk Poktan Global tersebut melayani areal persawahan seluas 40 ha.

Kondisi eksisting irigasi sempat mengalami bocor di sepanjang saluran sehingga air tidak tidak bisa mengalir sampai ke hilir.

“Rehabilitasi ini menggunakan batu kali. Dampaknya menambah luas layanan 10 ha dari sebelumnya 30 ha. Dampak positifnya adalah pengairan menjadi lancar, aliran air sampai ke hilir saluran, dan meningkatkan efisiensi irigasi,” kata Rahmanto.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Ali Jamil menerangkan bahwa program RJIT sejatinya ditujukan untuk mendongkrak produktivitas pertanian di daerah yang disasar.

Baca juga: Berkat RJIT, Pasokan Air di Bangka Selatan Lancar dan Produktivitas Petani Melonjak 2 Kali Lipat

Melalui perbaikan saluran irigasi tersier, kata Ali, daya produksi petani akan dapat dikatrol, sehingga menghasilkan produktivitas pertanian melimpah.

“Selama ini air menjadi faktor penting bagi sektor pertanian dan keberadaannya perlu mendapatkan pengaturan yang baik,” jelasnya.

Selain itu, Ali melanjutkan, program RJIT penting untuk pengaturan air atau water management. Lewat program ini pula, air yang menjadi kebutuhan dasar bisa dipasok, sehingga menghasilkan budi daya pertanian yang baik.

Tak hanya berbicara mengenai air sebagai kebutuhan dasar pertanian, ia juga menerangkan pentingnya peningkatan indeks pertanaman (IP) pertanian di daerah yang disasar. Ini semua bisa diperoleh melalui program RJIT.

Baca juga: Kembali Jalankan RJIT, Mentan SYL: Dalam Pertanian Harus Ada Air

Menurut dia, dengan meningkatnya IP pertanian, Ali percaya produktivitas juga akan ikut meningkat. Hal ini tentu akan membantu para petani meningkatkan pendapatan mereka.

“Salah satu tujuan pembangunan pertanian kita adalah meningkatkan kesejahteraan petani. Program ini salah satunya berorientasi pada hal tersebut. Lewat RJIT, kami berharap kesejahteraan petani akan meningkat,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, salah satu manfaat program RJIT adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Ini terbukti dari pengalaman yang dirasakan Poktan Global.

“Itu adalah salah satu bukti manfaat program RJIT. Selain mengukur pasokan air dengan baik, tujuan akhir program ini tidak lain adalah meningkatkan kesejahteraan para petani,” ucap dia.

Baca juga: Tanah di Desa Cibodas, Purwakarta, Sering Kehilangan Air, Kementan Laksanakan Program RJIT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com