Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemenaker Raih WTP 5 Kali Berturut-turut, Menaker: Harus Kami Pertahankan

Kompas.com - 26/06/2021, 08:59 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menegaskan, keberhasilan pihaknya dalam meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) lima kali secara berturut-turut tak lepas dari hasil kerja keras seluruh jajaran unit eselon I Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Tak hanya kerja keras, kata dia, predikat tersebut bisa diraih berkat dedikasi dan kerja sama yang baik dari jajaran Kemenaker dalam memaksimalkan pengelolaan keuangan negara secara efisien, efektif, ekonomis, transparan, dan akuntabilitas.

"Predikat WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) ini harus kami pertahankan di masa mendatang dengan tetap dan selalu berupaya memperbaiki yang masih kurang,” ujar Ida, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (26/6/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menyaksikan laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) hasil audit BPK RI Tahun 2020 melalui video conference di kediamannya, Jakarta, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Kemenpora Raih Catatan Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI

Ida mengaku, pihaknya akan selalu berkomitmen, taat, dan tertib pada setiap kegiatan dengan mengacu ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Utamanya dalam merespon rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI.

Untuk diketahui, Kemenaker kembali mempertahankan opini WTP tahun 2020 berdasarkan hasil audit laporan keuangan BPK RI. Opini ini merupakan capaian kelima yang didapat sejak 2016, 2017, 2018, dan 2019.

"Alhamdulillah, Kemenaker kembali memperoleh opini WTP di tahun yang berat ini. Predikat tersebut menjadi kelima kalinya diraih Kemenaker berturut-turut sejak 2016,” ucap Ida.

Dalam kesempatan itu, Ida turut memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran pegawai Kemenaker atas prestasi yang telah diraih.

Baca juga: 3 Isu Penting Ketenagakerjaan Jadi Fokus Kemenaker di Forum G20

Menurutnya, opini WTP dari BPK merupakan wujud dari komitmen dan tekad setiap jajaran di Kemenaker. Jajaran yang dimaksud baik pimpinan maupun staf agar senantiasa menggunakan anggaran negara secara baik, transparan, dan akuntabel.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Kemenaker yang dari waktu ke waktu terus menunjukkan prestasinya. Hasil audit laporan keuangan kami kembali memperoleh status WTP," ujar Ida.

Ia meyakini, capaian WTP di tengah situasi yang belum sepenuhnya pulih ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mengelola anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) secara profesional, prudent (bijaksana), transparan, dan akuntabel.

Baca juga: Pemerintah Dapat Opini WTP dari BPK, Jokowi: Capaian Baik di Tahun Berat

“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BPK RI atas kerja kerasnya untuk senantiasa mendorong pemerintah melakukan upaya perbaikan secara terus menerus. Khususnya, pada tahun 2020 yang merupakan tahun penuh tantangan bagi Pemerintah Indonesia maupun negara-negara di seluruh dunia,” imbuh Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com