Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, IHSG dan Rupiah Melemah di Sesi Pembukaan

Kompas.com - 28/06/2021, 10:21 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal perdagangan pekan kelima Juni, bergerak fluktuatif namun cenderung ke arah negatif.

Berdasarkan data RTI, Senin (28/6/2021), pukul 9.36 WIB, IHSG terkoreksi 0,05 persen (3,0 poin) ke 6.019,30 dibandingkan posisi indeks acuan saham akhir pekan lalu, Jumat, (25/6/2021), yang menguat di level 6.022,39.

Sebanyak 168 saham menguat, 254 melemah, dan 160 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.

Baca juga: Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun, Ini Sebabnya

Dengan nilai transaksi yang diperdagangkan Senin pagi ini sebesar Rp 2,73 triliun dari 4,45 miliar lembar saham diperjualbelikan.

Hari ini, para investor asing melakukan aksi jual (net foreign sell) di seluruh pasar yang mencapai Rp 166,21 miliar.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper memprediksikan IHSG hari ini bakal bergerak ke arah zona merah.

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia masih terus membayangi pergerakan IHSG hingga keresahan investor terhadap kondisi perekonomian yang bakal melambat.

"Pergerakan akan masih akan dipengaruhi kenaikan kasus Covid-19 dari dalam negeri yang saat ini mencapai 18.800 kasus baru per hari, serta diberlakukannya pembatasan baru yang lebih ketat sehingga ada potensi pemulihan ekonomi akan melambat pada kuartal ketiga 2021," kata dia dalam proyeksinya.

Sama halnya proyeksi yang dikemukakan CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya yang menurutnya, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam fase konsolidasi wajar dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG.

Baca juga: Waspada Penipuan Investasi Mengatasnamakan KPEI

"Hingga jelang berakhirnya semester yang pertama para investor asing belum terlihat mencatatkan pertumbuhan capital inflow secara signifikan. Selain itu, kondisi perekonomian Indonesia masih menujukkan lambatnya perputaran roda perekonomian sehingga potensi penurunan terlihat lebih besar dibanding peluang kenaikan," ujar William turut memprediksikan.

Sementara di pasar spot, posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) juga ikut bergerak ke teritori negatif.

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 9.50 WIB, kurs rupiah melemah sebanyak 32 poin (0,23 persen) ke Rp 14.457 per dollar AS, dari posisi sebelumnya Rp 14.425 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com