Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama IPO, Saham Tambang Emas ARCI Naik 3,3 Persen

Kompas.com - 28/06/2021, 11:48 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan bergerak di sektor pertambangan emas, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) telah resmi menawarkan saham perdananya atau initial public offering (IPO) di Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (28/6/2021).

Melalui IPO tersebut, ARCI melepas sebanyak 3,72 miliar saham dengan harga yang ditawarkan sebesar Rp 750 per saham.

Saham ARCI tersebut ditawarkan menggunakan sistem baru yakni elektronik IPO/e-IPO.

Baca juga: 8 Perusahaan Bakal IPO Bulan Depan, Satu Diantaranya E-commerce

 

Berdasarkan hasil dari penawaran saham ARCI selama masa bookbuilding dan offering period pesanan yang masuk jauh melebihi porsi yang dialokasikan sebelumnya (oversubscribed) untuk penjatahan terpusat.

Direktur Keuangan dan Chief Financial Officer (CFO) Archi Adam Jaya Putra mengatakan, dana yang terhimpun dari hasil IPO ini nantinya akan dialokasikan untuk meningkatkan operasional dan modal kerja umum perseroan.

"Perseroan juga berencana untuk mendorong kegiatan eksplorasi tambang demi menemukan cadangan baru serta akan menggandakan kapasitas Pabrik Pengolahan dalam lima tahun kedepan. Kebutuhan belanja modal untuk ekspansi bisnis ini akan dibiayai dari kas internal perusahaan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).

Pada tahun 2020, Archi mencatatkan total pendapatan sebesar 393,3 juta dollar AS dan merupakan penyumbang nilai pajak dan royalti terbesar dari sektor industri pertambangan emas di provinsi Sulawesi Utara. Sementara, pada tahun yang sama, ARCI mencatatkan laba bersih sebesar 123,3 juta dollar AS.

Hingga Desember 2020, Archi baru melakukan eksplorasi dan penambangan dari sekitar 10 persen dari area konsesi yang memiliki total luas keseluruhan sekitar 40.000 hektare.

Baca juga: Ini Komentar Analis soal IPO Bukalapak

 

Dengan memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan tersebut, Archi berencana untuk mendorong kegiatan eksplorasi tambang dengan menargetkan area proyek Near-mine, Western Corridor dan Greenfields.

Archi juga akan meningkatkan secara bertahap kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini, dari sekitar 3,6 juta ton per tahun pada akhir tahun 2020 menjadi 8,0 juta ton per tahun pada 2025. Peningkatan kapasitas yang direncanakan ini akan memungkinkan Archi untuk mencapai produksi sebanyak 450 kilo ons atau setara dengan lebih dari 14 ton emas per tahun.

Berdasarkan data RTI, pukul 11.18 WIB, pergerakan harga saham ARCI naik 25 poin (3,33 persen) ke Rp 775, dengan nilai transaksi yang diperdagangkan sebesar Rp 202,29 miliar dari 257,85 juta lembar saham yang diperjualbelikan.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com