Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN GAYA HIDUP KOMPASIANA] Berdamai dengan Ketidakpercayaan Diri | Cara Mencintai Dunia Fotografi | Kesalahan Mengaplikasikan Skincare

Kompas.com - 28/06/2021, 12:35 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Rasa percaya diri itu penting dan diperlukan dalam menjalani hidup. Lewat rasa percaya diri itulah kita bisa menghargai usaha yang telah kita lakukan, misalnya.

Meski ada yang didapat dari pengalaman hidup, tapi rasa percaya diri itu sebenarnya bisa dipelajari.

Walau tampak tidak begitu familiar dengan memelajari kepercayaan diri, akan tetapi dengan terus berusaha mengembangkan rasa percaya diri itu kita juga turut berkembang menjadi manusia yang lebih baik.

Tidak perlu membandingkan dulu dengan orang lain, cukup membangun rasa percaya diri dalam satu bidang kehidupan, maka hal itu akan menyebar ke semua aspek dalam hidup kita.

1. Berdamai dengan Ketidakpercayaan Diri Lewat Buku "Insecurity Is My Middle Name"

"Penjahat dalam kisah kita bukanlah ibu tiri yang kejam, teman yang berkhianat, orang-orang yang merendahkan kita. Tapi... our own insecurity." tulis Kompasianer Gilang Riyadi, mengutip dari buku 'Insecurity is My Middle Name', Alvi Syahrin.

Lewat buku tersebut Kompasianer Gilang Riyadi diajak untuk berdamai dan memandang insecurity dengan sudut yang berbeda.

Bukan dijadikan sebagai penghambat, tulisnya, namun berbalik untuk membuat diri kita menjadi lebih baik.

"Kita akan diajak untuk mencoba berdamai dengan semua insecurity yang kita punya, entah itu soal fisik, masa depan, hingga pencapaian diri saat ini," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

2. Every Picture Tells Story dan Ini 5 Alasan yang Membuat Saya Mencintai Fotografi

Sekilas jika melihat hobi fotografi ini merupakan hobi yang mahal alias ekslusif. Tentu karena alat-alat yang dibutuhkan harganya tidak murah.

Akan tetapi setelah mendalami hobi tersebut justru Kompasianer Kazena Krista menemukan banyak fakta menarik seperti seringkali lahir dari kamera standar yang terbilang "biasa" dengan fitur yang ala kadarnya.

"Fotografi adalah seni dari mata fotografer itu sendiri, bukan semata-mata alat tempurnya," tulis Kompasianer Kazena Krista.

Jika melulu berfokus pada mahalnya alat, itu berarti melupakan esensi dari fotografi itu sendiri.

Bahwa momen bisa datang dan pergi, tapi fotografi tahu tugas utamanya adalah mengabadikan semuanya untuk diingat. (Baca selengkapnya)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com