Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Work From Bali Kontraproduktif terhadap Penanganan Pandemi

Kompas.com - 29/06/2021, 16:08 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indef Rusli Abdullah menilai anjuran Work From Bali yang digaungkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) kontraproduktif di tengah upaya penanganan pandemi, terlebih dengan adanya varian Delta COVID-19.

"Di tengah varian Delta yang menggila, menurut saya malah kontraproduktif karena takutnya akan semakin menjadi pemicu penyebaran COVID-19," katanya dikutip dari Antara, Selasa (29/6/2021).

Rusli menuturkan sebelum resmi diluncurkan, Work From Bali pun disebut-sebut jadi pemicu peningkatan kasus baru COVID-19 di Pulau Dewata.

Baca juga: Sandiaga Uno: Work From Bali Bukan Pemicu Kenaikan Kasus Covid-19

 

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, kasus harian pada awal dan pertengahan Juni 2021 rata-rata hanya sekitar 30-40 kasus per hari, namun lantas menembus 100 kasus sejak 19 Juni 2021.

Peningkatan kasus COVID-19 di Bali disebut terjadi karena lonjakan secara nasional, transmisi lokal dari upacara adat serta dari Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN), termasuk liburan, kunjungan kerja, dan Work From Bali.

"Tiba-tiba ada hipotesa bahwa Work From Bali jadi penyebab kenaikan kasus, kan ini jadi memperburuk citra pariwisata. Katanya sudah ketat tapi jadi pusat penyebaran COVID-19, wisatawan jadi takut," katanya.

Rusli pun menilai dengan preseden yang buruk, sebaiknya Program Work From Bali tidak diberlakukan, setidaknya hingga ada penurunan kasus baru COVID-19.

"Saya kira jangan dulu, paling tidak tunggu dua hingga empat minggu hingga kasusnya melandai, karena sudah ada preseden buruk sebelumnya sebagai penyebab kenaikan kasus. Khawatir itu jadi backfire (serangan balik)," katanya.

Rusli juga mendorong ketika nanti program Work From Bali benar-benar diterapkan, pemerintah harus memastikan tidak kecolongan. Artinya, jangan sampai program tersebut kembali mendorong penyebaran dan kenaikan kasus baru.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut, kebijakan Work From Bali (WFB) akan diluncurkan pada kuartal ketiga atau Juli 2021 secara bertahap.

Upaya tersebut diharapkan dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.

Baca juga: Sandiaga Uno: Work From Bali Bisa Tingkatkan Keterhunian Hotel Hingga 30 Persen

Program Work From Bali diperkenalkan setelah penandatanganan Nota Kesepahaman antara Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Kemenko Marves tentang Dukungan Penyediaan Akomodasi untuk Peningkatan Pariwisata The Nusa Dua Bali pada akhir Mei lalu.

Program Work From Bali merupakan bentuk ajakan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan BUMN untuk menjadikan Bali sebagai tempat diadakannya aktivitas pekerjaan.

Aktivitas tersebut dapat beraneka ragam mulai dari rapat, focus group discussion (FGD), peningkatan kapasitas, outbond, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com