Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Klaim Penerapan Harga Gas Dorong Kinerja Industri di Tengah Pandemi

Kompas.com - 03/07/2021, 08:30 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian menilai, pemberlakuan harga gas industri sebesar 6 dollar AS per MMBTU dapat memberikan efek ganda yang luas, mulai dari peningkatan utilitas produksi dan nilai ekspor hingga penambahan investasi.

Dampak positif ini akan memacu daya saing sektor manufaktur dan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

“Diharapkan gairah usaha dari sektor industri bangkit kembali di tengah kondisi pandemi saat ini,” kata Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin Fridy Juwono melalui siaran resminya, dikutip Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).

Fridy menyebutkan, dari 176 perusahaan yang menerima harga gas tertentu saat ini, sebanyak 29 perusahaan sudah melaporkan rencana menambah investasi dengan nilai mencapai Rp 192 triliun.

“Terdapat 53 proyek dan beberapa diantaranya akan melibatkan ekspansi dari perusahaan multinasional,” ungkapnya.

Nilai investasi paling besar berasal dari sektor industri pupuk dan petrokimia dengan 16 proyek dari 11 perusahaan yang nilai investasinya menembus Rp 112,86 trilun.

Selanjutnya, sektor industri baja dengan 17 proyek dari 6 perusahaan yang nilai investasinya menyentuh Rp 70,98 triliun.

Rencana investasi lainnya, yakni dari sektor industri oleokimia dengan jumlah 5 proyek dari empat perusahaan yang nilai investasinya sebesar Rp 4,54 triliun.

“Kemudian ada dari sektor industri sarung tangan karet dengan lima proyek dari tiga perusahaan yang nilai investasinya sebesar Rp 567 miliar,” imbuhnya.

Terakhir, dari salah satu perusahaan kaca dengan nilai investasi sekitar Rp 174 miliar.

"Dampak lain dari harga gas tertentu ini adalah utilisasi industri kaca yang meningkat hingga 100 persen, industri keramik 78 persen, dan industri baja 51,2 persen,” ujar Fridy.

Selain itu, dari sisi ekspor komoditas oleokimia mencatatkan peningkatan hingga 26 persen sepanjang 2020. Dari ekspor keramik juga meningkat 25 persen pada tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com