Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Cermati Isu Harga Beras di Tengah Panen yang Berlimpah

Kompas.com - 07/07/2021, 17:06 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perum Bulog saat ini masih terus melakukan penyerapan beras hasil panen petani dalam negeri sebagai upaya mempertahankan ketersediaan stok cadangan beras pemerintah sekaligus mencermati munculnya isu penurunan harga beras di sejumlah daerah.

“Sebagai perpanjangan tangan pemerintah, Bulog konsisten menyerap beras petani sebagai upaya stabilisasi harga beras di hulu, penyerapan ini juga membantu menggerakkan perekonomian di tingkat petani sehingga dapat mempercepat upaya pemulihan roda perekonomian sesuai dengan arahan Bapak Presiden selama berlansungnya pandemi Covid-19 ini,” kata Dirut Perum Bulog Budi Waseso melalui siaran persnya, dikutip Kompas.com, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Daging Sapi dan Beras Premium Akan Dikenakan PPN

Mantan Kabareskrim itu menjelaskan, dari hasil penyerapan yang dilakukan Bulog, stok cadangan beras pemerintah masih terus terjaga dengan baik, yaitu sebanyak 1,4 juta ton yang juga merupakan batas aman sesuai penugasan pemerintah yaitu sebanyak 1 juta ton hingga 1,5 juta ton beras.

“Jumlah tersebut juga akan semakin bertambah mengingat masih ada sisa hasil panen sebelumnya di beberapa daerah, belum lagi nanti akan disusul dengan panen gadu beberapa bulan ke depan. Ini berarti pemerintah tidak perlu terburu-buru melakukan impor beras, karena cadangan beras dari hasil panen dalam negeri yang melimpah,” kata pria yang akrab dipanggil Buwas itu.

Kendati demikian, Buwas juga mengakui, di tengah upaya penyerapan tersebut muncul isu tentang penurunan harga gabah dan beras sebagai akibat melimpahnya pasokan gabah dan beras dari hasil panen sebelumnya yang masih terus berlangsung.

“Memang saya mendapatkan laporan tentang penurunan harga gabah dan beras yang katanya akibat impor beras. Sebetulnya tidak demikian, tetapi lebih karena melimpahnya hasil panen dan akan semakin bertambah karena akan berlanjut dengan panen nanti. Jadi bukan karena impor dan Insya Allah pemerintah tahun ini tidak perlu impor beras,” kata dia.

Baca juga: Pemerintah Punya Utang ke Bulog Rp 1,28 Triliun, Buwas Minta Bantuan DPR

Selain itu, Buwas juga memastikan penyerapan beras petani di tengah isu penurunan harga gabah dan beras akan tetap dilaksanakan oleh Bulog sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sehingga diharapkan harga gabah dan beras di tingkat petani tetap terjaga.

Hingga 5 Juli 2021, Bulog sudah menyerap sebanyak 750.000 beras petani dalam negeri.

Di samping itu Bulog sendiri memiliki gudang sebanyak 1.647 unit dengan kapasitas sebanyak 4 juta ton yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selanjutnya, selama masa PPKM darurat, Bulog juga memastikan mampu menghadapi kebutuhan lonjakan beras yang tak terduga sekaligus meminta seluruh jajaran Bulog mewaspadai lonjakan tersebut sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait kebutuhan beras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com