Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Menengah ke Bawah, Bagaimana Dampaknya Terhadap Investasi?

Kompas.com - 08/07/2021, 14:52 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Masuknya Indonesia sebagai negara penghasilan menengah ke bawah, atau lower middle income country oleh Bank Dunia (World Bank) dinilai tidak mempengaruhi iklim investasi di tanah air.

“Kita akui dinamika Covid-19 di tanah air menyebabkan Indonesia mengakami penurunan tingkat, menjadi lower middle income. Tapi, menurut saya tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan investasi di tanah air,” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji secara virtual, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Indonesia Turun Kelas Jadi Negara Berpenghasilan Menengah ke Bawah, Ini Kata Kemenkeu

Nafan menilai, Indonesia tentunya bisa kembali ke posisi middle income country, tentunya dibarengi dengan komitmen pemerintah melalui Undang-undang Cipta Kerja untuk menumbuhkan minat investasi.

“Kita melihat dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan minat investasi, misalkan dari implementasi ombibus law yang mesti diterapakan scara konsekuen,” jelas dia.

Di sisi lain, Nafan juga mengatakan sejumlah institusi, seperti Sovereign Wealth Fund atau Indonesia Investment Authority (INA), menjadi instrumen yang mendukung pemulihan ekonomi pada tahun 2021 sekaligus meningkatkan iklim investasi.

“Penerapan investment authority juga berpotensi memberikan katalis positif dalam rangka meningkatkan investasi di tanah air,” kata dia.

Namun, pemulihan tentunya tidak lepas dari percepatan vaksinasi di tanah air. 

Baca juga: Peringkat RI Turun Jadi Negara Penghasilan Menengah Bawah, Ini yang Perlu Diwaspadai

Nafan menegaskan, melalui vaksinasi yang masif, tentunya Indonesia bisa kembali bangkit.

“Kita sudah berhasil menjalankan akselerasi vaksinasi secara masal dan baik, dengan itu kinerja pertumbuhan ekonomi jugapasti mengalami akselerasi dan kita akan kembali ke midle income country,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com