Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku IKM Harus Perhatikan Kemasan Produk Sebelum Dijual, Mengapa?

Kompas.com - 12/07/2021, 14:29 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, kemasan atau packaging merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan sebelum memasarkan produk, khususnya untuk produk-produk yang ingin tembus pasar ekspor.

Sebab, imbuh dia, 30 persen produk yang memiliki kemasan bagus, bisa meningkatkan penjualan karena dilirik banyak orang.

"Kalau packaging-nya bagus, kemasan menarik, orang-orang kan akan tertarik membelinya. Karena memang 30 persen produk itu, kalau packagingnya bagus, dilirik, otomatis penjualannya meningkat. Makanya penting untuk memerhatikan packaging," ujar Gati saat FGD Peluang Pasar Dalam Negeri dan Ekspor Produk IKM secara virtual, Senin (12/7/2021).

Baca juga: TikTok Adakan Program Pendidikan Gratis bagi UKM dan IKM

Hal ini pun, kata Gati, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta para IKM memerhatikan packaging, branding hingga warna, agar ketika produk masuk ke pasar, produk tersebut enak dilihat dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Selain itu, Presiden Jokowi pada acara Ekspor Brilian Entpreneur yang diselenggarakan oleh Kemenperin juga menegaskan, produk domestik harus menang, baik dari sisi kualitas bahan baku hingga kemasan.

"Beliau juga mengatakan, jangan sampai barang yang kualitas bahan bakunya bagus, enggak bisa masuk pasar karena packagingnya atau kemasannya jelek," ucap Gati.

Oleh sebab itu, Kemenperin mengembangkan platform digital Klinik Desain Merek Kemas (KDMK) yang dapat menjadi pendorong bagi peningkatan mutu dan fungsi kemasan, sehingga produk industri lokal dapat unggul dalam persaingan global.

Baca juga: Kemenperin Akan Data Kebutuhan Mesin IKM

"Platform online ini akan mengintegrasikan seluruh informasi yang ada di rumah kemasan dengan menjadi KDMK sebagai hub," jelas Gati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com