Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumbu Soto hingga Kayu Manis Jadi Prioritas Ekspor Pemerintah ke Afrika dan Australia

Kompas.com - 12/07/2021, 15:05 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyebutkan, ada sejumlah produk bumbu yang diprioritaskan pemerintah untuk bisa tembus ke pasar ekspor khususnya ke negara Afrika dan Australia.

"Bumbu yang diprioritaskan adalah bumbu soto, bumbu sate, kecap dan gado-gado. Sementara untuk jenis rempah-rempah yang diprioritaskan adalah lada, cengkeh, jahe, hingga kayu manis. Jadi yang memang diatargetkan itu Afrika dan Australia targetnya," ujar Gati saat FGD Peluang Pasar Dalam Negeri dan Ekspor Produk IKM secara virtual, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Menperin Ajak Industri Bahu Membahu Pasok Oksigen Untuk Pasien Covid-19

Gati menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bakal meluncurkan program Indonesia Spice Up The World dalam ajang World Expo yang berlangsung pada bulan November 2021 mendatang di Dubai.

Program ini diluncurkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor pangan olahan, terutama bumbu melalui pemanfaatan rantai produksi global serta diharapkan bisa memperluas target pasar.

"Ini tujuannya untuk memperkenalkan bumbu atau produk pangan olahan khas Indonesia, selain itu diharapkan juga bisa meningkatkan pertumbuhan eskpor daripada rempah-rempah Indonesia," ucap Gati.

Gati menambahkan dengan adanya program tersebut, pemerintah berharap Indonesia bisa meraih target nilai ekspor hingga miliaran dollar AS hingga tahun 2024.

"Selain itu diharapkan juga bisa memperkenalkan rempah-rempah Indonesia dan terkenal hingga ke seluruh dunia,"ucap Gati.

Baca juga: Adaptasi Industri 4.0, Kementan Berikan Fasilitas Perbengkelan untuk Petani di Deli Serdang

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, program ini dicanangkan atas keprihatinan terkait kurang dikenalnya bumbu asli Indonesia, padahal memiliki cita rasa yang khas dan potensi yang tinggi.

"Indonesia perlu mendorong peningkatan produk bumbu masakan dan restoran sebagai etalase kuliner Indonesia di luar negeri," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com