Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankan Pasokan, Pemerintah Impor 40.000 Ton Oksigen Cair

Kompas.com - 12/07/2021, 19:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tengah memproses impor 40.000 ton oksigen cair. Ini dilakukan untuk mengamankan pasokan oksigen untuk kebutuhan medis di dalam negeri.

"Kami sudah memproses untuk mengimpor 40.000 ton oksigen cair untuk kita gunakan ke depannya," ujar dia dalam konferensi pers virtual, Senin (12/7/2021).

Menurut Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali itu, saat ini Indonesia sebenarnya tak membutuhkan oksigen sebanyak itu. Namun, impor tersebut tetap dilakukan untuk mengamankan kebutuhan oksigen guna mengindari kelangkaan.

Baca juga: Pemerintah akan Pinjamkan Oksigen Konsentrator ke Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri

Hal itu mempertimbangkan masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia, begitu pula di sejumlah negara di dunia, seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

"Kalau melihat tren (Covid-19) dunia, perkembangan di AS, Inggris, ataupun di mana-mana sekarang meningkat tajam, kita lebih baik berjaga-jaga (supaya tidak kekurangan suplai)," kata Luhut.

Luhut mengakui, seiring dengan lonjakan kasus harian Covid-19 di Indonesia, permintaan akan oksigen memang sangat tinggi. Sehingga pada awalnya memang ada permasalahan dalam pasokan oksigen.

Namun ia menilai persoalan itu sudah diperbaiki oleh pemerintah. Selain dengan impor oksigen likuid, pemerintah juga mengimpor 50.000 oksigen konsentrator, serta mengalihkan dan mempercepat distribusi oksigen dari berbagai daerah dan perusahaan untuk kebutuhan medis.

Baca juga: Tanoto Foundation Suplai 500 Ton Oksigen Buat Pasien Covid-19

"Memang ini awal-awal ada masalah karena permintaan lebih tinggi, tapi sudah di tata oleh Kemenkes, Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN, maka saya kita dalam minggu ini tidak terlalu ada masalah," ucap Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com