Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Lobi AS Suplai Vaksin Covid-19 Jenis mRNA ke Indonesia

Kompas.com - 15/07/2021, 14:30 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meyakinkan berbagai pihak di Amerika Serikat (AS) bahwa kunci pemulihan ekonomi Indonesia adalah suplai dan distribusi vaksin Covid-19.

Dia mengatakan, varian baru Delta menyebabkan peningkatan secara eksponensial pasien Covid-19 di dalam negeri. Selain Pfizer dan Jhonson & Jhonson, vaksin jenis mRNA diharapkan dapat menjadi solusi Indonesia melawan varian delta tersebut.

Hal tersebut dikatakan Lutfi dalam forum bisnis “Indonesia-United States Trade and Investment Dialogue” yang menghadirkan puluhan pengusaha Amerika Serikat, termasuk produsen vaksin Pfizer dan Jhonson & Jhonson di Gedung KBRI Washington D.C.

Baca juga: Kunker ke AS, Mendag Bahas Soal Pemulihan Ekonomi dan Vaksin Covid-19

"Prioritas Pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah terjaminnya ketersediaan dan distribusi vaksin Covid-19. Mengupayakan terjaminnya ketersediaan dan distribusi vaksin akan menjaga kelancaran program vaksinasi dengan 208,2 juta target sasaran vaksinasi nasional. Diperlukan vaksin sebanyak 426 juta dosis untuk menyelesaikan seluruh vaksinasi Covid-19 di akhir tahun 2021. Kerja sama semua pihak dalam penanganan Covid-19 sangat diharapkan,” ujar Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7/2021).

Upaya dan kerja keras Mendag mendapatkan suplai vaksin dari Amerika Serikat ini terus dilakukan secara maraton bersama dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah.

Dalam kesempatan tersebut ketiganya juga bertemu dengan Managing Director of Development Policy and Partnership Bank Dunia Mari Elka Pangestu.

Menurut Lutfi, Bank Dunia sepakat kunci pemulihan ekonomi nasional bergantung pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Mendag Bank Dunia berkomitmen akan terus bekerja sama dalam penanganan Covid-19 dan dalam pengembangan sektor sistem kesehatan.

Tak hanya itu, Lutfi juga bertemu Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop. Pertemuan membahas kerja sama pendanaan untuk meningkatkan supply chain vaksin berbasis messenger RNA (mRNA) ke Indonesia.

Baca juga: Kimia Farma Impor 15 Juta Vaksin Berbayar dari Sinopharm

"Vaksin yang dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) merupakan solusi untuk melawan varian Covid-19 terbaru, sehingga sangat penting bagi Indonesia untuk mempercepat suplai vaksin berbasis mRNA tersebut,” ungkapnya.

Mengakhiri kunjungan kerja ke AS di hari ketiga Mendag bertemu dengan United States Trade Representative (USTR) Ambassador, Katherine Tai.

Dalam pertemuan strategis tersebut, USTR kembali menyampaikan komitmen terhadap isu-isu yang menjadi agenda kebijakan perdagangan AS antara lain tenaga kerja (worker-centered trade policy), lingkungan hidup dan perubahan iklim, serta reformasi WTO (WTO Reform).

Dalam kesempatan tersebut, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu dan USTR juga membahas mengenai kerja sama dalam penanganan Covid-19 dan perundingan subsidi sektor perikanan.

Menutup pertemuan yang berlangsung konstruktif tersebut, Mendag dan Ambassador Katherine Tai berkomitmen untuk memperkuat kerja sama melalui Association of Southeast Asian Nation (ASEAN), Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), G20 Summit 2021, dan kerja sama dalam pelaksanaan Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) ke-18 tahun 2021 mendatang.

Baca juga: Sah, Pfizer-BioNTech Akan Suplai 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com